PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance dinilai memiliki keunggulan dari segi margin laba dan valuasi murah.
Analis BCA Sekuritas Ryan Santoso, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan TUGU tetap mencetak margin laba dan valuasi atraktif di tengah penyesuaian implementasi PSAK 117.
Umumnya, emiten asuransi umum yang sudah mengimplementasikan PSAK 117 mengalami penurunan kinerja secara tahunan.
Penurunan itu terlihat dari sisi hasil jasa asuransi, pendapatan, hingga laba bersih.
Namun, TUGU mencatatkan marjin laba bersih sebesar 41 persen pada semester I 2025, lebih tinggi dari perusahaan sejawat yang rata-rata membukukan marjin laba bersih di kisaran 35 persen hingga 38 persen.
Dari sisi valuasi saham TUGU juga termasuk murah, kata Ryan. Rasio price to book value (PBV) TUGU saat ini berada di 0,3x dan rasio price to earnings (PER) masih di bawah 10x.
“Valuasi dengan pendekatan apapun PBV, PER murah. Bahkan, market cap di bawah total aset investasi yang dimiliki perusahaan,” ujarnya.
Ryan juga melihat keunggulan TUGU lain dari segi konsistensi pembagian dividen dan imbal hasil (yield).
Mempertimbangkan berbagai aspek itu, Ryan berpendapat TUGU menjadi salah satu saham defensif yang dapat dipertimbangkan untuk masuk ke dalam portofolio investasi.
TUGU sudah mulai implementasi PSAK 117 sejak awal 2025.
Pada semester I 2025, TUGU melaporkan hasil jasa asuransi sebesar Rp303 miliar, total pendapatan usaha bersih sebesar Rp877 miliar, dan laba bersih yang diatribusikan untuk pemilik entitas induk sebesar Rp358 miliar.
Adapun terkait PSAK 117, Ryan menilai implementasi ini akan menjadi katalis positif lantaran mengikuti standar global yang lebih transparan dan mencerminkan kinerja yang apa adanya.
Investor juga bisa mendapatkan referensi yang lebih relevan dalam membandingkan kinerja emiten asuransi.