
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan komoditas tembaga atau copper dari Indonesia mendapatkan bebas tarif atau tarif 0 persen dari Amerika Serikat (AS) terkait kesepakatan tarif resiprokal.
“Kebetulan untuk tembaga, kita (tarif) 0 persen sudah disetujui. Tembaga (dapat) tarif 0 persen,” ujar Rosan dalam Indonesia–Japan Executive Dialogue 2025 di Jakarta, Rabu.
Terkait komoditas-komoditas lainnya seperti nikel dan sawit, pemerintah juga sedang mengupayakan atau mengusulkan agar mendapatkan keringanan tarif dari AS.
“Nikel sedang kita mintakan juga, jadi ada beberapa barang sedang kita mintakan, tetapi yang baru disetujui itu tembaga dan kelihatannya nikel dan yang lain-lain itu akan disetujui juga, mungkin tidak 0 persen tapi jauh di bawah 19 persen. Jadi itu juga hal positif yang saya mau sampaikan juga,” kata Rosan.
Saat ini negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat terkait tarif resiprokal masih terus berjalan.
“Nanti sedang negosiasi tim dengan United States Trade Representative (USTR) di Amerika Serikat. Sedang berjalan untuk beberapa produk lainnya yang memang tidak bisa dihasilkan di Amerika Serikat,” kata Rosan.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut mengatakan dalam negosiasi yang masih berlangsung, pemerintah Indonesia mendorong agar sejumlah komoditas strategis lain bisa mendapatkan pembebasan tarif hingga nol persen.