
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Timur mengingatkan aksi demonstrasi yang cenderung anarkis dalam beberapa hari terakhir dapat menimbulkan dampak terhadap stabilitas ekonomi.
“Aksi demonstrasi yang meluas dan cenderung anarkis dalam beberapa hari terakhir bisa menimbulkan dampak serius bagi stabilitas ekonomi,” kata Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Surabaya, Selasa.
Adik mengatakan kondisi ini dikhawatirkan akan menurunkan minat kunjungan wisatawan mancanegara sekaligus mengurangi kepercayaan investor terhadap iklim usaha di Tanah Air.
Bahkan beberapa negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Inggris, telah mengeluarkan travel warning bagi warganya yang hendak bepergian ke Indonesia.
Bagi dunia usaha, stabilitas politik dan keamanan merupakan syarat mutlak dalam menjaga arus investasi, karena tanpa itu maka kepercayaan publik maupun pelaku usaha akan mudah goyah.
“Kuncinya menjaga stabilitas adalah gotong royong. Aspirasi rakyat harus diterima dengan baik dan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah,” ujar Adik.
Ketidakstabilan politik pun diperkirakan memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi nasional karena banyak perusahaan menerapkan kebijakan work from home (WFH) untuk mengantisipasi gangguan mobilitas akibat demonstrasi.
Hal ini, menurut Adik, bisa menurunkan produktivitas kerja dan memperlambat pemulihan ekonomi pascapandemi.
Tak hanya itu, Ketua Hiswana Migas Jatim Ismed Jauhar mengatakan aksi yang tidak terkendali bisa mengganggu distribusi barang dan kebutuhan energi masyarakat.
Ia menjelaskan iklim usaha di Indonesia sangat dipengaruhi oleh stabilitas politik sehingga gangguan lalu lintas akibat demonstrasi bukan hanya menghambat arus distribusi, tetapi juga bisa menurunkan kenyamanan berinvestasi.
“Sektor UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) yang bergantung pada kelancaran distribusi juga berisiko mengalami kerugian,” katanya.