Gunung Lewotobi Laki-laki dua kali erupsi pada 11-12 Juli 2025

Gunung Lewotobi Laki-laki dua kali erupsi pada 11-12 Juli 2025

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi sebanyak dua kali pada periode pengamatan tanggal 11-12 Juli 2025.

“Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan intensitas tipis hingga sedang,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Sabtu.

Wafid menyampaikan hal tersebut dalam laporan khusus perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki Level IV (Awas) tanggal 12 Juli 2025.

Ia juga menjelaskan, dalam data kegempaan dari tanggal 11-12 Juli 2025 hingga pukul 06.00 WITA yakni tiga kali gempa guguran, 14 kali gempa hembusan, 23 kali gempa tremor non-harmonik, empat kali gempa low frequency, 10 kali gempa vulkanik dalam, satu kali kali gempa tektonik lokal, dan sembilan kali gempa tektonik jauh.

“Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal, tinggi sekitar 200-800 meter dari puncak,” ujarnya.

Dalam periode pengamatan itu dilaporkan cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat. Suhu udara sekitar 19.4-30.1 derajat Celcius.

Terjadi erupsi dengan kolom erupsi berwarna abu-abu setinggi 4.000 meter di atas puncak. Terjadi Guguran, namun secara visual, jarak dan arah luncuran tidak teramati.

Lebih lanjut, berdasarkan data visual tanggal 11-12 Juli 2025 hingga pukul 06.00 WITA, erupsi eksplosif terjadi akibat dari peningkatan gempa vulkanik dalam yang terjadi dua hari sebelumnya.

Teramati juga pelepasan gas (degassing) berupa uap air dengan asap putih tebal akibat peningkatan suhu di area kawah. Jenis gempa yang terekam menunjukkan peningkatan suplai magma yang disertai aliran gas atau magma ke permukaan, guguran, dan pelepasan gas vulkanik.

“Secara keseluruhan aktivitas vulkanik masih fluktuatif dan lebih banyak pada kedalaman dangkal, sehingga masih berpotensi terjadi erupsi,” katanya.

Selanjutnya, data deformasi dari tiltmeter menunjukkan tren penurunan sejak tiga hari terakhir, mengindikasikan berkurangnya tekanan pada kedalaman dangkal.

Sementara itu, data Global Positioning System (GPS) pasca tanggal 7 Juli 2025 masih menunjukkan pola inflasi, meskipun lajunya mulai melambat.

“Hal ini mengindikasikan bahwa suplai magma dari kedalaman masih berlangsung, namun pergerakannya menuju kedalaman dangkal terjadi secara perlahan,” katanya.

Dengan kondisi peningkatan suplai magma dan aliran gas atau magma ke permukaan, lanjut dia, maka akumulasi tekanan dapat kembali terjadi dan dapat memicu terjadinya erupsi eksplosif, guguran lava, maupun awan panas.

“Berdasarkan analisis visual dan instrumental tersebut, aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih tinggi, sehingga tingkat aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih ditetapkan pada Level IV (Awas),” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*