
Di dunia mineralogi, ada ratusan batu mulia yang jauh lebih langka dan, dalam banyak kasus, lebih berharga daripada berlian. Batu-batu ini tidak hanya sulit ditemukan, tetapi juga menyimpan kisah geologis. Bahkan, beberapa di antaranya hanya ditemukan dalam jumlah di bawah 10 butir di seluruh dunia.
Misalnya Painite, yang sempat dijuluki sebagai mineral paling langka di muka bumi, sempat hanya dikenal dalam dua kristal hingga dekade terakhir. Lalu ada Red Beryl “emerald merah” dari Utah yang diklaim 1.000 kali lebih langka dibandingkan berlian. Meski tak sepopuler berlian dalam pasar massal, batu-batu ini justru menjadi incaran kolektor dan pasar lelang bernilai tinggi karena kelangkaan, komposisi, dan karakteristik optiknya yang unik.
Secara umum, kelangkaan batu mulia ditentukan oleh:
- Komposisi kimia dan kondisi geologis yang sangat spesifik
- Keterbatasan lokasi penambangan aktif (sering hanya satu negara atau area kecil)
- Kesulitan dalam menambang atau memotong karena struktur atau ukuran kristal
- Nilai budaya dan historis yang melekat, seperti Jadeite dalam budaya Tiongkok
Meski beberapa dari batu ini cukup keras dan cocok untuk digunakan sehari-hari, sebagian besar justru lebih banyak dicari sebagai koleksi investasi atau simbol prestise. Sertifikasi dan keaslian dari laboratorium gemologi ternama menjadi syarat mutlak dalam transaksi batu-batu bernilai tinggi ini.