Hazel Ilango, Principal dan Pemimpin Kajian Transisi Batu Bara Indonesia di ESI mengatakan bahwa sektor batu bara Indonesia berpotensi menghadapi risiko pasar eksternal yang terkonsentrasi. Pada 2023 misalnya, China dan India menyerap 63% dari total ekspor batu bara Indonesia.
Menurut dia, dengan porsi yang sangat besar tersebut, maka fluktuasi permintaan dari kedua negara ini akan berdampak langsung terhadap volume ekspor dan pendapatan nasional.
“Ada yang berpendapat bahwa permintaan batu bara bisa naik-turun. Itu memang wajar di industri ini. Contohnya, permintaan batu bara dari Tiongkok dan India melemah pada empat bulan pertama tahun ini, tetapi kini mulai pulih secara moderat,” kata dia dalam peluncuran laporan The Energy Shift Institute “Coal in Indonesia: Paradox of Strength and Uncertainty”, Selasa (17/6/2025).
Namun demikian, ia juga melihat pergeseran struktural dalam hal permintaan. Berdasarkan riset EMBER, permintaan listrik baru di China terus meningkat, namun pertumbuhan pembangkit listrik berbasis batu bara mulai melambat sejak awal 2010-an.
“Permintaan listrik baru China makin banyak dipenuhi oleh sumber energi bersih, bukan pembangkit fosil. Decoupling di India terjadi lebih belakangan, namun arahnya serupa. Sekitar dua pertiga permintaan listrik baru masih dipenuhi batu bara. Jika tren ini berlanjut, ekspor batu bara Indonesia bisa stagnan atau bahkan turun dalam jangka panjang,” tambahnya.
Di dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034, disebutkan bahwa potensi PLTS Terapung di bendungan milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diperkirakan mencapai 13,9 gigawatt (GW).
Jumlah potensi tersebut didasarkan pada asumsi pemanfaatan sebesar 20% dari total luas permukaan air di 109 lokasi waduk eksisting maupun on going. Hal ini mengacu pada surat dari Kementerian ESDM (Direktorat Jenderal EBTKE) pada 1 Desember 2023, yang menindaklanjuti surat Menteri PUPR pada 2 Agustus 2023 terkait potensi pemanfaatan PLTS terapung.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya memaksimalkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung. Terutama PLTS Terapung yang berada di waduk-waduk eksisting dan bekas tambang.
Di dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034, disebutkan bahwa potensi PLTS Terapung di bendungan milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diperkirakan mencapai 13,9 gigawatt (GW).
Jumlah potensi tersebut didasarkan pada asumsi pemanfaatan sebesar 20% dari total luas permukaan air di 109 lokasi waduk eksisting maupun on going. Hal ini mengacu pada surat dari Kementerian ESDM (Direktorat Jenderal EBTKE) pada 1 Desember 2023, yang menindaklanjuti surat Menteri PUPR pada 2 Agustus 2023 terkait potensi pemanfaatan PLTS terapung.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Food dan dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Göttingen(Jerman) dan Universitas Edinburgh (Skotlandia) menganalisis tingkat swasembada pangan dari 186 negara.
Hasilnya menunjukkan bahwa hanya Guyana, negara kecil di Amerika Selatan dengan populasi sekitar800.000 jiwa, yang bisa mencukupi kebutuhan domestiknya dalam tujuh kategori utama pangan.
Ke- tujuh kategori utama pangan tersebut mencakup(1) daging, (2) susu, (3) ikan, (4) buah-buahan, (5) sayuran, (6) pangan bertepung (beras, jagung, kentang), dan (7) kacang-kacangan, biji-bijian.
Dari seluruh negara yang dianalisis,hanya Guyana yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan tersebut dari produksi domestik tanpa bergantung pada impor. Di posisi selanjutnya ada China dan Vietnam, yang dapat memenuhi kebutuhan dalam enam dari tujuh kategori tersebut.
Sebagian besar negara dunia hanya mampu memenuhi kebutuhan dua hingga lima kategori pangan. Sebanyak1 dari 7 negara mampu swasembada dalam lima kategori atau lebih, mayoritas berasal dari Eropa dan Amerika Selatan.
Sebaliknya, banyak negara kecil atau rentan seperti Afghanistan, Uni Emirat Arab Irak,Makau, Qatar, dan Yaman bahkan tidak mampu swasembada dalam satu pun kategori yang dianalisis.
Ketergantungan terhadap satu atau dua mitra dagang utama membuat banyak negara rentan terhadap gangguan global, baik karena konflik, embargo, maupun perubahan iklim. Laporan ini mengingatkan bahwa negara-negara dengan tingkat swasembada rendah dan sistem logistik yang lemah bisa menghadapi krisis pangan parah jika terjadi guncangan global.
Perdagangan pangan internasional memang krusial, tapi ketergantungan tinggi pada satu negara pemasok bisa menjadi titik lemah besar,” ujar Jonas Stehl, penulis utama studi dari Universitas Göttingen. Menurutnya, pembangunan rantai pasok pangan yang tangguh dan berkelanjutan kini menjadi syarat utama menjaga ketahanan pangan nasional.
Hasil studi juga menunjukkan ketimpangan besar dalam jenis pangan yang diproduksi oleh berbagai negara. Negara-negara Eropa umumnya memproduksi daging dan susu secara berlebih, namun permintaan terhadap komoditas itu sangat rendah di Afrika. Sementara itu,kurang dari separuh negara menghasilkan cukup kacang-kacangan, biji-bijian, serta sayuran untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Alexander Vonderschmidt, peneliti dari Universitas Edinburgh, menambahkan bahwa krisis iklim akan memperparah tantangan ini. “Guncangan iklim semakin membentuk sektor pertanian global. Dibutuhkan perdagangan terbuka dan inovasi agar kita bisa mempertahankan pola makan sehat dan rendah karbon,” tegasnya.
Temuan ini memperkuat urgensi bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan strategis secara mandiri-bukan sekadar soal ketahanan ekonomi, tetapi juga pertahanan dalam skenario krisis global yang kian mungkin terjadi.
Hallur Antoniussen merekam gunung es hitam tersebut di Laut Labrador dari atas kapal penangkap ikan Saputi pada pertengahan Mei. Ia kemudian mengunggah video tersebut ke media sosial.
“Saya pernah melihat gunung es yang terguling, yang dibilang pernah terguling di pantai sehingga ada batu yang menempel. [Gunung es hitam] ini berbeda. Selain seluruhnya hitam, bentuknya hampir menyerupai intan,” kata Antoniussen kepada CBC Radio.
Menurut Science Alert, gunung es memang tidak selalu berwarna putih atau biru-hijau pucat. Gunung es bisa terbentuk berwarna gelap.
Menurut Science Alert, gunung es memang tidak selalu berwarna putih atau biru-hijau pucat. Gunung es bisa terbentuk berwarna gelap.
Namun, ia menegaskan permasalahan itu akan segera terjawab pada akhir tahun ini karena bakal ada pembukaan besar-besaran lapangan kerja yang berpotensi serap 67.000 karyawan.
“Orang bilang PHK banyak, iya, tapi di saat yang sama, prediksi kita akan muncul sekitar 67.000 karyawan akan terjadi sebelum akhir tahun ini,” kata Luhut dalam agenda International Conference on Infrastructure 2025 di Jakarta Convention Center, Kamis (12/6/2025).
Ia mengatakan, lapangan pekerjaan itu akan tercipta dari pembukaan pabrik-pabrik tekstil dan produk dari tekstil maupun pabrik alas kaki di berbagai wilayah non perkotaan.
Sejumlah perusahaan yang bakal investasi itu ia bilang berasal dari China. Para investor pabrik alas kaki dan tekstil itu ia bilang berencana membangun bisnisnya di kota-kota kecil.
“Jadi beberapa orang mengatakan tentang penurunan garmen dan alas kaki di Indonesia, itu tidak benar, karena kami sangat terkejut terakhir kali bahwa dari China, mereka merelokasi sebagian industri mereka ke kota yang sangat kecil,” paparnya.
Luhut juga menuturkan para investor itu kebanyakan tidak memilih kawasan ekonomi khusus dalam membangun pabrik tekstil atau garmen maupun alas kaki.
“Mereka tidak pergi ke kawasan ekonomi khusus, mereka pergi ke kota kecil, karena mereka mengatakan Feng Shui di sana sangat bagus daripada di sini. Jadi sesuatu seperti ini tidak pernah kita prediksi, tetapi Anda tahu berapa banyak yang mereka pekerjakan? Mereka mempekerjakan 10.000 orang,” ungkap Luhut.
Oleh sebab itu, Bahlil menegaskan bahwa izin tambang perusahaan belum akan dibuka kembali dalam waktu dekat. Mengingat, proses evaluasi masih terus berlangsung.
“Yang GAG Nikel itu nantilah. Kita evaluasi dulu, jangan cepat-cepat,” kata Bahlil ditemui di fasilitas Kilang LNG Tangguh yang dioperasikan oleh BP di Teluk Bintuni, Papua Barat, Rabu (11/6/2025).
Menurut Bahlil, meski PT GAG Nikel telah memenuhi standar operasional yang berlaku, namun pemerintah masih akan melakukan pengawasan secara ketat, terutama sebelum perusahaan mendapatkan izin kembali.
“Saya bilang akan lakukan pengawasan ketat. Pengawasan ketat itu syaratnya diperketat, karena syaratnya diperketat, maka waktunya juga membutuh waktu untuk diperketat gitu ya,” ujarnya.
Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan dari lima Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Raja Ampat, Papua Barat Daya, ada empat IUP yang dicabut. Empat perusahaan tambang nikel yang izin tambangnya dicabut tersebut antara lain PT Anugerah Surya Pratama (ASP), PT Mulia Raymond Perkasa (MRP), PT Kawei Sejahtera Mining (KSM), dan PT Nurham.
Sedangkan satu IUP yaitu PT GAG Nikel di Pulau Gag tak dicabut oleh pemerintah alias tetap diizinkan beroperasi.
Pemerintah menyampaikan beberapa pertimbangan IUP Pulau Gag masih diizinkan beroperasi. Selain sesuai AMDAL, Bahlil mengungkapkan saat berkunjung ke PT GAG Nikel, warga di sana meminta operasi.
Selain itu, Pulau Gag beroperasi dasarnya kontrak karya yang izinnya sudah ada sejak 1972, jauh sebelum adanya penetapan kawasan geopark Raja Ampat.
“Kalau PT GAG Nikel, itu sejarahnya dari tahun 72 sudah dilakukan eksplorasi, kemudian penandatangan kontrak karya tahun 1998,” kata Bahlil dalam konpers di Istana, Selasa (10/6/2025).
Bahlil juga mengatakan kawasan Pulau Gag, berada di luar kawasan Geopark Raja Ampat yang penetapannya pada 2023.
“Ini adalah lokasi geopark, ini Pianemo, Pulau Gag itu di sini, itu kurang lebih 42 km dan dia lebih dekat ke Maluku Utara dan dia (Pulau Gag) bukan bagian dari kawasan geopark,” tegas Bahlil.
Misalnya Painite, yang sempat dijuluki sebagai mineral paling langka di muka bumi, sempat hanya dikenal dalam dua kristal hingga dekade terakhir. Lalu ada Red Beryl “emerald merah” dari Utah yang diklaim 1.000 kali lebih langka dibandingkan berlian. Meski tak sepopuler berlian dalam pasar massal, batu-batu ini justru menjadi incaran kolektor dan pasar lelang bernilai tinggi karena kelangkaan, komposisi, dan karakteristik optiknya yang unik.
Secara umum, kelangkaan batu mulia ditentukan oleh:
Komposisi kimia dan kondisi geologis yang sangat spesifik
Keterbatasan lokasi penambangan aktif (sering hanya satu negara atau area kecil)
Kesulitan dalam menambang atau memotong karena struktur atau ukuran kristal
Nilai budaya dan historis yang melekat, seperti Jadeite dalam budaya Tiongkok
Meski beberapa dari batu ini cukup keras dan cocok untuk digunakan sehari-hari, sebagian besar justru lebih banyak dicari sebagai koleksi investasi atau simbol prestise. Sertifikasi dan keaslian dari laboratorium gemologi ternama menjadi syarat mutlak dalam transaksi batu-batu bernilai tinggi ini.
Perjalanan pasar keuangan pada pekan terakhir berhasil ditutup sumringah sebelum libur panjang lebaran Idul Adha. Baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ataupun Rupiah sama-sama bergerak di zona penguatan. Meskipun pada perdagangan pekan ini hanya kembali berjalan 4 hari perdagangan, namun beberapa masih terdapat beberapa sentimen yang menjadi pendorong pergerakan pasar keuangan pekan ini.
Pada perdagangan Kamis (5/6/2025) kemarin, IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 0,63% di level 7.113,42. Penguatan tersebut menjadikan penguatan IHSG selama 2 hari beruntun usai penurunan tajam selama 3 hari sebelumnya.
Begitu juga dengan rupiah yang berakhir menguat 0,09% di level Rp16.270/US$1. Penguatan terjadi usai 2 hari beruntun melemah.
Ekspor China Merosot, Neraca Dagang Surplus
Pertumbuhan ekspor China tidak memenuhi ekspektasi pada bulan Mei, terseret oleh penurunan tajam dalam pengiriman ke AS, dimana para analis mengatakan dampak gencatan senjata perdagangan Beijing-Washington akan terlihat pada data bulan Juni.
Ekspor China ke AS anjlok 34,5% dari tahun lalu, menandai penurunan paling tajam sejak Februari 2020, menurut Wind Information, ketika pandemi Covid-19 mengganggu perdagangan. Impor dari AS turun lebih dari 18%, dan surplus perdagangan China dengan Amerika menyusut 41,55% tahun ke tahun menjadi US$18 miliar.
Ekspor secara keseluruhan naik 4,8% bulan lalu dalam dolar AS dari tahun sebelumnya, data bea cukai menunjukkan pada hari Senin, kurang dari perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 5%.
Impor anjlok 3,4% pada bulan Mei dari tahun sebelumnya, penurunan drastis dibandingkan dengan ekspektasi ekonom sebesar 0,9%. Impor telah menurun tahun ini, sebagian besar disebabkan oleh permintaan domestik yang lesu.
Hal itu sebagian besar diimbangi oleh pengirimannya ke blok Asia Tenggara, yang melonjak hampir 15% dari tahun sebelumnya, dan pengiriman ke negara-negara Uni Eropa dan Afrika, yang masing-masing naik 12% dan lebih dari 33%.
Total surplus perdagangan China meningkat 25% dari tahun sebelumnya menjadi US$103,2 miliar pada bulan Mei 2025.
China masih Deflasi
Data inflasi CPI China masih menunjukkan deflasi sebesar -0,1% (yoy) pada bulan Mei.
Inflasi pangan tetap menjadi hambatan utama pada CPI utama, tercatat pada -0,4% (yoy). Banyak produk pangan kini mengalami deflasi (yoy), dengan sayuran segar (-8,3%) dan telur (-3,5%) memimpin. Harga daging babi (3,1%) telah mendorong inflasi pangan selama 12 bulan terakhir. Tidak mengherankan jika tren penurunan tersebut juga berubah menjadi deflasi dalam beberapa bulan mendatang.
Inflasi nonpangan tetap datar pada 0,0% YoY pada bulan Mei, juga tidak berubah dari bulan April. Hambatan besar pada inflasi nonpangan adalah pada transportasi dan komunikasi (-4,3%), yang menampilkan penurunan pada fasilitas transportasi (-3,4%) dan bahan bakar (-12,9%). Sewa (-0,1%) juga tetap deflasi selama sebelas bulan berturut-turut. Hal ini mengimbangi inflasi yang masih positif di sebagian besar kategori inflasi non-pangan lainnya, seperti pakaian (1,5%), pendidikan, budaya, dan hiburan (0,9%), dan perawatan kesehatan (0,3%).
Inflasi indeks harga produsen secara mengejutkan tetap berkontraksi selama 32 bulan berturut-turut, mencapai titik terendah dalam 22 bulan sebesar -3,3% (yoy) pada bulan Mei. Pelemahan terjadi secara luas, dengan sebagian besar kategori harga produsen mengalami deflasi.
Data bulan Mei menunjukkan bahwa tekanan deflasi masih signifikan, meskipun data bulan ini tidak banyak mencerminkan paket pelonggaran moneter Bank Rakyat China (PBoC) bulan lalu. Investor perlu mencermati data beberapa bulan ke depan untuk melihat apakah pelonggaran membantu mendorong CPI kembali ke wilayah positif. Namun, sulit untuk membayangkan kenaikan yang signifikan, karena sentimen konsumen domestik masih lemah dan tarif dapat menyebabkan tekanan deflasi lebih lanjut.
Tekanan deflasi yang terus-menerus dikombinasikan dengan tanda-tanda perlambatan ekonomi dapat memungkinkan PBOC untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut di akhir tahun. Namun, pemotongan berikutnya dapat memakan waktu karena PBOC mungkin memilih untuk mengamati tren ekonomi selama beberapa bulan. Jika data terus bertahan dengan relatif baik, kemungkinan besar akan terjadi pemotongan suku bunga nanti.
Cadangan Devisa Indonesia
Pada Selasa (10/6/2025), Bank Indonesia (BI) akan segera merilis data cadangan devisa Indonesia periode Mei 2025. Sebelumnya, BI melaporkan cadangan devisa per akhir April sebesar US$ 152,5 miliar. Realisasi ini turun tajam sebesar US$4,6 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.
Anjloknya cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang makin tinggi.
Posisi cadangan devisa pada akhir April 2025 setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Cadangan tersebut dinilai mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, BI memandang posisi cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan tetap terjaganya prospek ekspor, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus, serta persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik. BI terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Penjualan Mobil Indonesia
Pada Rabu (11/6/2025), terdapat rilis data penjualan mobil periode Mei 2025. Sebelumnya, penjualan mobil di Indonesia pada bulan April 2025 mengalami penurunan, tercatat sebanyak 51.205 unit secara wholesales, turun 27,8% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 70.895 unit. Penurunan ini menjadi yang terburuk dalam 12 bulan terakhir, terutama dipengaruhi oleh libur panjang Idul Fitri.
Penjualan retail atau penjualan dari diler ke konsumen juga turun 3,2% secara tahunan (yoy), dari 58.890 unit pada April 2024 menjadi 57.031 unit pada April 2025. Secara keseluruhan, penurunan penjualan mobil di Indonesia pada April 2025 menunjukkan adanya dampak negatif dari libur panjang Idul Fitri terhadap aktivitas penjualan. Inflasi AS
Masih di hari yang sama Rabu (11/6/2025), Amerika Serikat (AS) akan merilis data inflasi periode Mei 2025. Sebelumnya,tingkat inflasi tahunan mencapai 2,3% pada bulan April, lebih rendah dari yang diharapkan dan terendah sejak 2021.
Hal ini disebabkan karena tarif Presiden AS Donald Trump baru saja mulai menghantam ekonomi AS yang melambat, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja.
Indeks harga konsumen, yang mengukur biaya untuk berbagai macam barang dan jasa, naik 0,2% yang disesuaikan secara musiman untuk bulan tersebut, menjadikan tingkat inflasi 12 bulan pada 2,3%, terendah sejak Februari 2021, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja. Pembacaan bulanan sejalan dengan estimasi konsensus Dow Jones sementara 12 bulan sedikit di bawah perkiraan sebesar 2,4%.
Tidak termasuk harga pangan dan energi yang bergejolak, CPI inti juga meningkat 0,2% untuk bulan tersebut, sementara level tahun ke tahun adalah 2,8%. Perkiraannya masing-masing adalah 0,3% dan 2,8%.
Penjualan Motor Indonesia
Berlanjut pada esok harinya Kamis (12/6/2025), terdapat rilis data penjualan sepeda motor Indonesia periode Mei 2025. Sebelumnya, penjualan sepeda motor di Indonesia pada April 2025 mengalami penurunan sebesar 24,9% dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu Maret 2025 yang mencapai 541.684 unit. Penjualan mencapai 406.691 unit, yang juga lebih rendah dibandingkan penjualan April 2024, yaitu 419.136 unit.
Total penjualan sepeda motor di Indonesia selama Januari-April 2025 mencapai 2.089.953 unit, sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (2.154.226 unit).
Penurunan penjualan motor baru diprediksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti perubahan pajak kendaraan bermotor, libur panjang Idul Fitri, dan potensi dampak dari kondisi ekonomi.
Kepercayaan Konsumen Indonesia
Masih di hari yang sama Kamis (12/6/2025), Bank Indonesia (BI) akan merilis data kepercayaan konsumen Indonesia periode Mei 2025. Sebelumnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada April 2025 menunjukkan peningkatan tipis, mencapai 121,7, naik dari 121,1 pada Maret 2025. Ini menunjukkan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap optimis meskipun ada sedikit penurunan dalam ekspektasi konsumen.
Peningkatan IKK didorong oleh peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE). IKE tercatat sebesar 113,7 pada April 2025, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 110,6. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) juga tetap di level optimis, yaitu 129,8, meskipun sedikit menurun dari bulan sebelumnya sebesar 131,7.
Secara spasial, sejumlah besar kota mencatatkan peningkatan IKE, dengan peningkatan terbesar terjadi di Kota Bandung (16,2 poin), diikuti Palembang (9,7 poin) dan Jakarta (4,1 poin). Di sisi lain, beberapa kota mengalami penurunan IEK, seperti Bandar Lampung (turun 24,8 poin), Palembang (turun 14,8 poin), dan Denpasar (turun 13,1 poin).
Indeks Harga Produsen AS
Masih berlanjut di hari yang sama Kamis (12/6/2025), AS akan segera merilis data Indeks Harga Produsen (IHP) periode Mei 2025. Sebelumnya, pada periode April 2025, Indeks Harga Produsen (IHP) AS untuk permintaan akhir turun secara tak terduga sebesar 0,5%, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam dalam biaya layanan, khususnya dalam layanan perdagangan. Peningkatan tahunan untuk 12 bulan yang berakhir pada bulan April 2025 adalah sebesar 2,4%, tetapi indeks untuk permintaan akhir dikurangi makanan, energi, dan layanan perdagangan naik sebesar 2,9%.
Penjualan Ritel Indonesia
Dan menutup akhir pekan pada Jumat (13/6/2025), Bank Indonesia (BI) akan merilis data penjualan ritel Indonesia periode April 2025. Penjualan ritel di Indonesia diproyeksikan mengalami kontraksi pada bulan April 2025, setelah mengalami pertumbuhan positif pada bulan-bulan sebelumnya. Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2025 diperkirakan mencapai 231,1, atau terkontraksi sebesar 2,2% secara tahunan.
Sementara itu, penjualan eceran diprakirakan mengalami kontraksi sebesar 6,9% secara bulanan (mtm). Kontraksi ini dipengaruhi oleh normalisasi permintaan masyarakat setelah berakhirnya periode Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Sebelumnya pada periode Maret 2025, penjualan ritel di Indonesia tumbuh sebesar 5,5% secara tahunan. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dalam 7 bulan terakhir.
Matahari belum terbit ketika langkah pertama menuju Pulau Rote dimulai. Pukul 02.00 dini hari, kami lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta dalam penerbangan pagi menuju Kupang, ibu kota Nusa Tenggara Timur. Inilah ‘penerbangan mata merah’ yang jadi awal dari perjalanan panjang menelusuri salah satu proyek ambisius pemerintah, yakni pembangunan tambak garam raksasa di pulau terluar Indonesia.
Setelah tiga jam terbang, kami tiba di Bandara El Tari, Kupang. Tapi perjalanan belum selesai. Masih ada perjalanan darat sekitar satu jam menuju Pelabuhan Tenau. Di pelabuhan ini, kami membeli tiket Kapal Cepat Express Bahari, satu-satunya transportasi laut reguler menuju Pulau Rote. Butuh waktu dua jam melintasi laut sebelum akhirnya kapal bersandar di Pelabuhan Ba’a, Rote Ndao.
Dari Ba’a, kami kembali menempuh perjalanan darat sejauh 42,6 kilometer, atau sekitar 1,5 jam berkendara. Jalanan lengang, udara terasa kering namun bersih, dan matahari mulai menyengat kulit. Akhirnya, kami tiba di lokasi Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN), tambak garam raksasa yang sedang dibangun pemerintah di atas lahan 1.193 hektare, bagian dari pengembangan tahap pertama.
Tambak Garam Raksasa dari Selatan
Rote Ndao bukan hanya kabupaten biasa. Ia adalah pulau terluar dan paling selatan di Indonesia. Letaknya berbatasan langsung dengan perairan Australia, dan kini ditunjuk sebagai pusat produksi garam nasional, bagian dari upaya mewujudkan swasembada garam pada tahun 2027 mendatang.
Tambak garam di sini tidak main-main. K-SIGN akan dibangun di atas total lahan 13.869 hektare, yang dibagi menjadi 10 zona berdasarkan topografi dan morfologi wilayah. Proyek ini juga terbagi ke dalam tiga tahap pembangunan.
Tahap pertama mencakup lahan seluas 1.193 hektare, dimulai pada tahun 2025 ini dengan anggaran sebesar Rp749,91 miliar. Tahap kedua akan dilanjutkan pada tahun 2026 seluas 9.541 hektare dengan dana Rp853,11 miliar, dan tahap ketiga seluas 3.135 hektare di 2027. Jika sesuai rencana, pembangunan tahap awal rampung akhir 2025, dan produksi perdana dimulai Maret 2026.
Dua Teluk, Satu Misi
Adapun lokasi tambak garam raksasa tahap pertama berada di antara jalan raya dan diapit oleh dua teluk. Dari sinilah air laut akan dialirkan ke tambak. Di atas lahan ini, proses produksi garam akan dimulai dari pengumpulan air laut, kemudian melalui tahapan penguapan, pemekatan, hingga akhirnya terbentuk kristal-kristal garam putih yang siap panen.
Kondisi alam di Rote sangat mendukung. Curah hujan rendah, sinar matahari melimpah, dan angin laut yang stabil membuatnya cocok sebagai basis pengembangan pergaraman modern nasional. Kawasan ini tidak hanya akan menjadi tambak, tetapi juga menjadi model rantai pasok industri garam dari hulu ke hilir, yang melibatkan kemitraan petambak garam dan industri, serta dukungan pembiayaan dari pemerintah senilai Rp2 triliun.
Harapan dari Ujung Negeri
Melihat bentangan lahan yang luas dan rencana besar di atasnya, terasa betapa proyek ini bukan sekadar soal garam. Ia menyimpan harapan akan kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Bukan tidak mungkin, dari pulau kecil di ujung selatan negeri, Indonesia akan bangkit sebagai negara produsen garam industri kelas dunia.
Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono memastikan garam hasil produksi Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), kualitasnya setara dengan garam asal Australia, khususnya dari wilayah Dampier.
“Luasan lahannya (modeling tambak garam di Rote Ndao) lebih dari 10 ribu hektare. Kalau lebih dari 10 ribu hektare itu kita bisa memproduksi 2,6 juta ton per tahun, dan menurut saya mungkin bisa sampai 3 juta ton per tahun. Nah kalau itu terjadi, ini garam yang dihasilkan sudah premium, yang paling bagus, yang CAMG-nya (calcium magnesium) sudah hampir mendekati nol. Jadi sangat bagus untuk industri,” kata Trenggono saat ditemui usai peluncuran proyek Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Rote Ndao, NTT, Selasa (3/6/2025).
Pernyataan itu bukan tanpa dasar. Trenggono menjelaskan, air dari danau garam di Rote Ndao telah diuji laboratorium. Hasilnya, salinitas sangat bagus. Di mana hasil uji sampel terhadap kadmium (Cd) terlarut, Merkuri (Hg) dan Timbal (Pb) terlarut negatif, atau tidak terdapat logam berat yang terkandung.
“Air yang ada di danau itu sudah dicek oleh Pak Dirjen (Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara). Dan hasil laboratorium-nya, salinitasnya sangat bagus. Kandungan besinya nol, lalu mineral-mineral lain, logam-logam juga nol. Jadi sangat bagus. Sehingga dengan demikian kita meyakini ini adalah setara dengan Dampier, setara dengan Australia. Dan kalau kita tarik garis lurus, sama ini satu garis (dengan Dampier),” ujarnya, merujuk pada posisi geografis Rote yang sejajar dengan Dampier, Australia Barat.
Adapun untuk memastikan keberlanjutan industri, pemerintah menggandeng PT Garam sebagai BUMN penggerak utama. Perusahaan ini akan menjadi mitra strategis dalam mendampingi petambak dan menyerap hasil produksi.
“PT Garam harus berperan di sini, karena pemerintah tidak bisa berperan sebagai pelaku. Kita produksi di hulu, kemudian kita akan serahkan kepada PT Garam di hilirnya, (untuk kemudian diolah menjadi) garam industri,” terang dia.
Nantinya, kata Trenggono, pabrik pengolahan garam industri juga akan dibangun di Rote Ndao. Sehingga seluruh proses produksi garam nasional akan berpusat di pulau terluar dan paling Selatan Indonesia ini.
“Pabriknya akan dibangun di sini juga. (Lokasinya?) nanti biar Dirut PT Garam yang cari. Suruh cari dia sekarang, biar dia sudah kerja. Ini dari tadi dia (Dirut PT Garam) telat terus mikirnya, karena lagi mikirin lokasi (pabriknya) mau dibangun di mana. Tapi nggak masalah, yang penting setelah garamnya sudah CAMG-nya nol, kemudian kandungan mineral logamnya nil. Saya punya keyakinan ini hasilnya bagus,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah konkret ini, swasembada garam 2027 tampaknya bukan lagi mimpi. Ia sedang dibangun, setahap demi setahap, di tanah panas dan berangin, tempat di mana kristal-kristal harapan mulai tumbuh.
Di samping sebagai alternatif kendaraan, sepeda listrik juga menjadi pilihan karena penggunaannya terbilang ramah lingkungan.
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat sepeda listrik, jaringan ritel terbesar Transmart Kembali menghadirkan Transmart Full Day Sale. Dalam kesempatan ini, para pengunjung bisa mendapatkan produk sepeda listrik dengan harga miring.
Produk sepeda listrik yang didiskon dalam Transmart Full Day Sale, yakni Exotic dan Pacific untuk berbagai tipe. Aneka sepeda listrik dijual dari harga normal Rp 6.750.000 menjadi hanya Rp 3.920.000 untuk luar Pulau Jawa.
Sedangkan untuk Pulau Jawa, produk ini bisa didapatkan dengan harga Rp 3.680.000 dari harga normal Rp 6.450.000.
Selain sepeda listrik, ada juga sepeda biasa yang bisa didapatkan dengan harga Rp 1.039.200 dari harga normal Rp 1.499.000 untuk Pulau Jawa. Sementara untuk di luar Pulau Jawa, produk ini bisa didapatkan dengan harga Rp 1.119.200 dari harga normal Rp 1.599.000.
Promo ini bisa dinikmati pengguna kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank, pada Minggu 8 Juni 2025, mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00. Tak hanya itu, diskon tersebut berlaku untuk berbagai produk, mulai dari kebutuhan sehari-hari, pakaian, buah-buahan, hingga barang-barang elektronik.