Orang Terkaya China Blak-blakan Ungkap Bahaya Toko Online

zhong shanshan (Forbes)

Platform belanja online atau e-commerce tumbuh kian pesat. China menjadi salah satu negara yang banyak melahirkan e-commerce.

Tak cuma Alibaba, tetapi yang belakangan bikin geger industri global adalah Temu dari Pinduoduo (PDD) Holdings. 

Orang terkaya di China saat ini, Zhong Shanshan, mengkritik kehadiran platform Temu yang terkenal karena menjajakan barang super murah. Sebab, model bisnisnya menjual barang langsung dari produsen ke konsumen akhir tanpa ada penengah.

Sebagai catatan, Zhong Shanshan, merupakan pendiri perusahaan minuman Nongfu Springs. Menurut Forbes, Zhong memiliki kekayaan yang jumlahnya mencapai US$ 51,7 miliar atau Rp 822 triliun.

Berbicara dalam kunjungan ke sebuah daerah di China timur, Zhong menuduh PDD Holdings menciptakan perang harga yang merusak berbagai perusahaan dan industri di tengah-tengah kemerosotan ekonomi di China.

Dalam pernyataan yang sangat jarang diungkap, Zhong juga mengkritik pemerintah China, mengatakan bahwa pemerintah “lalai” karena gagal mencegah tren harga yang sangat rendah.

Sangat tidak biasa bagi para pebisnis China untuk membidik pemerintah di depan umum dan mereka yang telah melakukannya sering kali menghadapi dampaknya.

“Platform internet telah menjatuhkan sistem harga [kami]. Secara khusus, sistem penetapan harga Pinduoduo telah menyebabkan kerugian besar pada merek-merek China dan industrinya,” ujarnya seperti dikutip dari media milik pemerintah China, The Paper.

“Ini adalah orientasi industri (secara keseluruhan), dan penentuan harga (telah menjadi) orientasi industri,” imbuhnya.

Pinduoduo telah mengalami pertumbuhan besar dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena ecommerce ini menawarkan harga yang sangat kompetitif.

Dalam pernyataan lebih lanjut, Zhong menyoroti pemerintah China karena tidak berbuat lebih banyak untuk menghentikan tren tersebut.

“Pemerintah belum mengintervensi orientasi industri ini, dan saya pikir pemerintah telah lalai dalam tugasnya,” kata dia, menurut transkrip yang diterbitkan oleh Sina Technology dan dalam beberapa video yang dibagikan oleh website berita, dikutip dari CNN, Kamis (28/11/2024).

Meski baru berusia delapan tahun, perusahaan yang merupakan induk dari Temu ini telah berhasil memanfaatkan pergeseran pola konsumsi di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Pernyataan Zhong muncul di penghujung tahun yang sulit bagi sang miliarder. Awal tahun ini, ia menghadapi gelombang serangan dari kaum nasionalis yang menuduhnya tidak memiliki rasa patriotisme. Kampanye tersebut menekan harga saham perusahaan minumannya dan merusak penjualannya.

Di Indonesia, Temu dilarang keras beroperasi. Bahkan Temu disebut sebagai “pembunuh UMKM lokal” yang sudah menuai kontroversi sejak beberapa kali mendaftar di Indonesia, namun ditolak.

Konsep Temu yang menjual barang langsung dari pabrik ke konsumen, membuat harga jualnya jauh lebih murah ketimbang platform e-commerce lain. Hal ini yang menjadi kekhawatiran Temu memicu persaingan tak sehat.

Pada September lalu, Temu diketahui kembali mencoba mendaftarkan bisnisnya di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Namun, pemerintah RI dengan tegas memblokir usaha Temu untuk memasuki pasar tanah air.

Quick Count Pilkada Jabar 15.28 WIB: Dedi-Erwan Unggul 60,58%

Pasangan Cagub dan Cawagub Jawa Barat. (KPU/Jabar)

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak akan digelar pertama kalinya di Indonesia pada hari ini, Rabu (27/11/2024).

Pilkada serentak 2024 dilaksanakan di 545 daerah meliputi 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.

Pilkada 2024 akan diikuti oleh 1.556 pasangan kandidat kepala daerah di berbagai tingkat pemerintahan. Peserta Pilkada terdiri dari: 103 pasang calon gubernur-wakil gubernur di 37 provinsi, 1.168 pasang calon bupati dan wakil bupati di 415 kabupaten, 284 pasang calon wali kota dan wakil wali kota di 93 kota.

Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat daftar pemilih tetap pada Pilkada 2024 tercatat sebanyak 203.657.354 pemilih, yang terdiri dari 101.645.993 laki-laki dan 102.011.361 perempuan.

Pilkada untuk gubernur juga digelar di Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Ada pasangan calon (paslon) calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat – Gitalis Dwinatarina, paslon nomor urut 2 Jeje Wiradinata – Ronal Surapradja, paslon nomor urut 3 Ahmad Syaikhu – Ilham Akbar Habibie, dan paslon nomor urut 4 Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan.

Menurut data quick count lembaga Indikator Politik Indonesia pada Rabu hari ini (27/11/2024) hingga pukul 15:28 WIB, pasangan Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan unggul telak disekitar 60%.

Berikut perolehan suara paslon cagub dan cawagub di Provinsi Jawa Barat.

Sudah Terang-terangan, Kim Jong Un Genjot Produksi Rudal untuk Rusia

Citra satelit menunjukkan dugaan pembangunan perumahan pekerja baru (tengah foto) di

Korea Utara (Korut) dilaporkan tengah memperluas kompleks produksi senjata utama yang merakit rudal balistik jarak pendek KN-23 yang digunakan Rusia untuk melawan Ukraina. Hal ini terjadi saat negara pimpinan Kim Jong Un itu terus memperluas kehadirannya di perang tersebut.

Dalam laporan Reuters, Senin (25/11/2024), fasilitas tersebut diketahui berada di Kompleks Mesin Ryongsong di Hamhung, kota terbesar kedua Korut. Pabrik itu dikenal sebagai pabrik 11 Februari.

Gedung perakitan baru tersebut berukuran sekitar 60 hingga 70% dari gedung sebelumnya tempat rudal-rudal tersebut dirakit. Para peneliti juga menyarankan bahwa pintu masuk ke beberapa fasilitas bawah tanah kompleks tersebut telah diperbaiki.

“Pabrik tersebut merupakan satu-satunya produsen rudal KN-23 yang diketahui,” kata peneliti di Pusat Studi Nonproliferasi (CNS), Sam Lair.

Hal ini juga terbukti dalam citra satelit pada Oktober lalu. Nampak sebuah gedung perakitan tambahan sedang dibangun, serta fasilitas perumahan baru yang mungkin ditujukan untuk para pekerja

“Video yang dirilis sebelumnya oleh media yang dikendalikan pemerintah Korut menunjukkan bahwa kompleks tersebut memproduksi segala sesuatu mulai dari roda tank hingga casing motor,” tambah Lair.

Moskow meluncurkan sekitar 60 rudal KN-23 Korut pada tahun 2024. Ini mencakup hampir sepertiga dari 194 serangan rudal balistik yang dilacak oleh Angkatan Udara Ukraina.

Pada bulan Agustus dan September, terjadi lonjakan serangan dengan rudal ini. Pejabat Ukraina bahkan secara terbuka mengidentifikasi KN-23 sebagai ancaman yang signifikan.

Moskow dan Pyongyang menandatangani perjanjian kemitraan strategis pada bulan Juni, yang berjanji untuk saling memberikan dukungan militer jika salah satu negara diserang. Parlemen Rusia meratifikasi perjanjian pertahanan tersebut pada bulan Oktober.

Selain rudal, Korut juga dilaporkan telah mengirimkan sekitar 10.000 tentara ke Rusia, banyak di antaranya ditempatkan di Oblast Kursk, di mana tempat itu masih menampung wilayah yang berhasil diambil alih Ukraina.

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Kurt Campbell, mengklaim bahwa kehadiran Pyongyang dalam perang Ukraina membuat China, yang merupakan negara besar antara Korut dan Rusia, khawatir. Menurutnya, langkah Korut ini akan membuat tidak sesuai dengan kepentingan nasional Beijing.

“Dalam beberapa diskusi yang telah kami lakukan, tampaknya kami memberitahu mereka tentang hal-hal yang tidak mereka ketahui terkait dengan kegiatan Korut, dan mereka khawatir bahwa dorongan Rusia dapat menyebabkan Korut mempertimbangkan tindakan atau aksi militer yang mungkin tidak sesuai dengan kepentingan China,” ungkapnya dikutip The Guardian.

“China tidak secara langsung mengkritik Rusia, tetapi kami yakin bahwa meningkatnya koordinasi antara Pyongyang dan Moskow membuat mereka gelisah.”

BMKG Beri Peringatan Dampak La Nina di RI, Kapan Berakhir?

Fenomena La Nina (ist)

Wilayah Indonesia, termasuk Jakarta, akhir-akhir ini sering diguyur hujan sedang hingga lebat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena La Nina Lemah yang tengah berlangsung menyebabkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen.

BMKG mengingatkan masyarakat agar terus mewaspadai fenomena masuknya musim hujan yang bergandengan dengan La Nina Lemah. Menurut prediksi BMKG, fenomena ini berlangsung mulai November 2024 sampai setidaknya Maret atau April 2025 mendatang.

“Kami mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapinya karena fenomena ini dapat berdampak signifikan pada kondisi cuaca. Utamanya bagi masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, lereng-lereng gunung, dataran tinggi, juga sepanjang bantaran sungai,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dikutip dari laman resmi BMKG, Senin (25/11/2024).

Dwikorita mengatakan fenomena La Nina berpotensi mengakibatkan berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

Ia mengatakan bencana banjir lahar hujan berpotensi terjadi ketika air hujan bercampur dengan material vulkanik dari gunung berapi berupa pasir, abu, dan bebatuan serta kayu atau pohon, terutama untuk gunung api yang saat ini sedang atau baru saja mengalami erupsi.

Maka dari itu, menurutnya, dibutuhkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan seluruh komponen baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat.

Dwikorita menjelaskan bahwa beberapa faktor utama yang mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia pada tahun 2025 adalah penyimpangan suhu muka laut di Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan perairan Indonesia.

Penyimpangan suhu di wilayah ini berhubungan erat dengan fenomena La Nina Lemah, yang berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia. Selain itu, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) juga memeengaruhi distribusi hujan di wilayah Indonesia.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan lautan, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada 2025 akan mengalami curah hujan tahunan dalam kategori normal, dengan jumlah berkisar antara 1.000 hingga 5.000 mm per tahun.

Sebanyak 67% wilayah Indonesia diprediksi akan menerima curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun (kategori tinggi), meliputi sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau bagian barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung bagian utara, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, serta sebagian besar wilayah Papua.

Sementara itu, 15% wilayah diprediksi mengalami curah hujan di atas normal, termasuk sebagian kecil Sumatera, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku, dan Papua bagian tengah.

Di sisi lain, 1% wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan di bawah normal, seperti di Sumatera Selatan bagian barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku Utara.

Dampak Positif La Nina

Meski berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, lanjut Dwikorita, apabila dimitigasi dengan tepat, fenomena La Nina Lemah disebutnya memiliki sejumlah peluang positif yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, keberlimpahan air hujan akibat La Nina dapat dimanfaatkan secara optimal guna mendukung ketahanan pangan dan air serta energi.

Di sektor pertanian, papar Dwikorita, petani memiliki peluang percepatan tanam, perluasan area tanam padi baik di lahan sawah irigasi, tadah hujan, maupun ladang. Tentunya, kata Dwikorita, hal ini selaras dengan Program Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang berkeinginan Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat dan mencapai swasembada pangan.

Tidak hanya itu, dengan langkah mitigasi yang tepat, lanjut dia, tingginya curah hujan akibat La Nina juga bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas tampungan air di bendungan dan waduk, yang akan mendukung operasional pembangkit listrik tenaga air secara maksimum sehingga menjamin pasokan energi listrik. Masyarakat, tambah dia, dapat memanen air hujan atau rainwater harvesting dan digunakan saat musim kemarau tiba guna mengantisipasi kekeringan.

“Untuk itu, penting untuk terus menjaga kualitas infrastruktur seperti bendungan dan waduk agar siap digunakan sepanjang tahun. Selain itu, optimalisasi drainase dan tampungan air harus disiapkan guna menghadapi musim kemarau berikutnya,” tuturnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengatakan bahwa BMKG mendukung penuh program Asta Cita yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai ketahanan pangan, air, dan energi melalui penyediaan informasi cuaca, iklim, dan potensi bencana yang cepat, tepat, dan akurat.

Ardhasena menyampaikan, bahwa selama ini BMKG telah menyediakan berbagai layanan iklim yang dapat membantu petani dalam merencanakan musim tanam. Prediksi curah hujan 10 harian, bulanan hingga enam bulan ke depan yang dikeluarkan BMKG memungkinkan petani mengatur pola tanam sesuai dengan kondisi iklim yang terus berubah.

“Dalam satu dasawarsa terakhir, BMKG dengan berbagai pihak terkait, juga telah membina lebih dari 20.000 petani melalui program Sekolah Lapang Iklim (SLI). Program ini bertujuan untuk membantu petani memahami data iklim yang relevan dan mengambil keputusan strategis, mulai dari waktu tanam hingga pemilihan komoditas yang tepat,” paparnya.

Sedangkan pada sektor energi, kata Ardhasena, BMKG menyediakan data radiasi matahari dan kecepatan angin guna mendukung optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan. Dengan informasi tersebut, Indonesia dapat meningkatkan ketahanan pangan, menjaga ketersediaan air, dan memaksimalkan potensi energi terbarukan secara berkelanjutan.

“Informasi iklim yang kami sampaikan harus diikuti oleh tindakan lanjut dari sektor terkait. Kami mendorong kementerian/lembaga/daerah dalam penyusunan program dan kebijakan bisa menyesuaikan prediksi iklim yang kami berikan. Tidak hanya antisipasi dan mitigasi bencana, namun juga berbagai sektor lainnya seperti transportasi, pembangunan infrastruktur, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, tata ruang, kesehatan, pariwisata, industri, hingga pertahanan keamanan,” ia memungkasi.

Ibu-Ibu dan Petani Jadi Target, Ini Jurus OJK Kembangkan LKM

Dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman di acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024 di Hotel St Regis, Jakarta, Selasa, (20/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) diarahkan untuk terus mengembangkan penyaluran pembiayaan bagi para masyarakat di pedesaan yang tak tersentuh teknologi. Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong berbagai target bagi industri ini.

Saat ini, menurut data OJK, terdapat 253 LKM di seluruh Indonesia. Sementara aset industri sendiri telah tumbuh 9,73% menjadi Rp 1,64 triliun.

Meski asetnya masih kecil dibanding lembaga keuangan lainnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman menjelaskan, LKM memiliki sasaran segmentasi sendiri.

“Dia berbasiskan kelompok ibu-ibu, para petani kemudian para pedagang yang betul-betul mengandalkan pinjaman-pinjaman yang sangat-sangat kecil, misal Rp200.000-Rp20.000 tapi mereka ini sangat loyal,” ungkap Agusman, dalam Konferensi Pers, di Jakarta, Senin, (25/11/2024).

Melihat gambaran tersebut, Agusman mengatakan, pihaknya telah menetapkan peta jalan pengembangan LKM 2024-2028. Nantinya, realisasi road map ini akan dilakukan dalam tiga fase utama.

“Untuk fase pertama, OJK akan mendorong industri untuk melakukan penguatan fondasi dan konsolidasi. Hal ini pun akan dilaksanakan pada tahun 2024-2025,” kata dia.

Sementara itu, untuk fase kedua, OJK bersama industri berniat untuk menciptakan momentum. Kegiatan ini diharapkan bisa berjalan di tahun 2026 dan 2027.

Lalu, di tahun 2028, LKM diharapkan bisa bertumbuh. Hal ini termasuk dalam peningkatan jumlah dan kualitas konsumen.

SPBU Shell Dikabarkan Mau Cabut dari RI, Asosiasi Buka Suara

Suasana Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di kawasan Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (18/4/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di kawasan Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (18/4/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Perusahaan energi dan petrokimia global Shell dikabarkan bakal angkat kaki dari kegiatan operasionalnya di Indonesia. Sebelumnya, dalam laporan Shell Energy Transition Strategy 2024 perusahaan Belanda-Inggris tersebut telah mengungkapkan rencana penutupan 500 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) termasuk perusahaan patungan pada 2024 dan 2025.

Aksi hengkangnya Shell bukan tanda sinyal, sebelumnya perusahaan telah resmi menutup sembilan Stasin Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang beroperasi di Sumatera Utara. Penutupan itu telah berlaku sejak 1 Juni 2024. Sementara itu, di pasar global Shell tahun lalu telah mendivestasikan seluruh kepemilikan saham mayoritas (77,42%) di Shell Pakistan kepada Wafi Energy LLC.

Kabar hengkangnya Shell dari RI ini pun terdengar oleh Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas). Ketua Komite Investasi Moshe Rizal menyampaikan telah mendengar desas-desus tersebut sejak beberapa minggu lalu.

Mengutip detikcom (24/11), Moshe menilai kabar hengkangnya perusahaan raksasa migas yang berbadan hukum di Inggris ini tak lepas dari sulitnya bisnis penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri. Menurut Moshe, pasar jaringan ritel penyaluran produk BBM di SPBU saat ini didominasi oleh Pertamina.

“Kalau dibilang pernah dengar nggak, ya pernah dengar ada kabar itu (Shell tutup). Jadi, sudah beberapa minggu yang lalu. Jadi, ini kan perkiraan saya, tapi memang bisnis BBM, apalagi distribusi BBM, SPBU itu sulit. Kenapa? Di Indonesia, karena memang sudah dimonopoli oleh Pertamina kan,” kata Moshe kepada detikcom, Minggu (24/11/2024).

Moshe menjelaskan perusahaan migas yang ingin menyalurkan produk BBM di Indonesia harus mempunyai nilai tambah lebih dibandingkan dengan produk Pertamina, seperti dari segi kualitas, performance-nya, hingga pelayanan. Namun, di sisi lain produk-produk Pertamina semakin lebih kompetitif.

Moshe menilai Pertamina semakin lebih baik dari segi kualitas produk hingga pelayanan. Hal inilah yang semakin menjadi tantangan perusahaan migas di Indonesia.

“Nah, di satu sisi kualitas BBM Pertamina ini kan semakin lama semakin baik juga. BBM untuk mereka bersaing itu akhirnya semakin ketat. Dan kita pengendara, masyarakat yang melihat, misalkan masyarakat yang pakai Pertamax, Pertamax Plus, dan sebagainya melihat tidak ada nilai tambah yang signifikan yang membuat mereka harus pakai Shell daripada pakai Pertamina. Itu yang jadi tantangannya jadi lebih berat. Memang kualitas Pertamina dari sisi pelayanannya, dari sisi BBM semakin lama semakin baik, nah itu yang jadi sulit,” jelas Moshe.

Moshe menegaskan alasan penutupan SPBU milik perusahaan migas asing tidak bisa disamaratakan. Sebab, dia menilai masih melihat SPBU-SPBU milik asing masih dapat beroperasi.

Dia berpendapat Shell Indonesia bisa saja tidak melihat adanya pertumbuhan dan profitabilitas dari bisnis SPBU di Indonesia. Untuk itu, memilih menutup semua SPBU.

“Kalau dia melihat ke depannya, oh ini kayaknya pertumbuhannya kurang. Ya ngapain mereka spend energi dan waktu dan kapital hanya untuk istilahnya melanjutkan bisnis yang pertumbuhannya mungkin kurang. Yang dianggap mereka kurang menarik. Mereka punya kriteria sendiri. Perusahaan lain mungkin masih menarik, makanya yang lain masih ada, masih eksis. Tapi bagi Shell mungkin ini kurang karena ada portfolio mereka atau aset bisnis mereka yang jauh lebih menarik. Mereka fokusnya ke sana. Jadi itu prioritas dari perusahaan, seperti apa,” terang Moshe.

Astronom Kaget Tiba-Tiba Muncul Planet Alien Baru, di Sini Lokasinya

Tata Surya. (Dok. Nasa)

Para astronom telah menemukan sebuah planet baru lahir yang mengorbit sebuah bintang muda. Diketahui, planet bayi itu terbentuk dalam waktu hanya 3 juta tahun, jauh lebih cepat dari perkiraan dalam skala kosmik, sekaligus membuka wawasan baru tentang proses pembentukan planet.

Melansir Reuters, planet bayi ini diperkirakan memiliki massa sekitar 10 hingga 20 kali massa Bumi, merupakan salah satu planet termuda di luar tata surya kita, yang disebut eksoplanet, dan belum pernah ditemukan sebelumnya.

Planet ini berada di samping sisa-sisa cakram gas dan debu padat yang mengitari bintang induknya, yang disebut cakram protoplanet, yang menyediakan bahan-bahan untuk pembentukan planet tersebut.

Planet ini mengorbit bintang muda yang diperkirakan akan menjadi katai oranye, jenis bintang yang lebih kecil dan lebih dingin dibandingkan Matahari. Dengan massa sekitar 70% dari Matahari dan kecerahan setengahnya, bintang ini berada di galaksi Bima Sakti, sekitar 520 tahun cahaya dari Bumi.

Sebagai gambaran, satu tahun cahaya setara dengan 5,9 triliun mil atau 9,5 triliun kilometer.

“Penemuan ini menegaskan bahwa planet-planet bisa berada dalam bentuk yang kohesif dalam waktu 3 juta tahun, yang sebelumnya tidak jelas karena Bumi membutuhkan waktu 10 hingga 20 juta tahun untuk terbentuk,” kata Madyson Barber, salah seorang mahasiswa pascasarjana di departemen fisika dan astronomi di University of North Carolina, Chapel Hill dan sekaligus penulis utama studi yang diterbitkan jurnal Nature minggu ini, dikutip dari Reuters, Sabtu (23/11/2024).

“Kami tidak benar-benar tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan planet untuk terbentuk. Kami tahu bahwa planet raksasa harus terbentuk lebih cepat daripada hilang cakramnya, karena mereka membutuhkan banyak gas dari cakramnya. Namun, cakram membutuhkan waktu 5 hingga 10 juta tahun untuk menghilang. Jadi, apakah planet terbentuk dalam 1 juta tahun? 5? 10?” tambah astrofisikawan UNC dan rekan penulis studi, Andrew Mann.

Planet yang dinamai IRAS 04125+2902 b dan TIDYE-1b ini mengorbit bintangnya dalam waktu 8,8 hari, dengan jarak sekitar seperlima jarak yang memisahkan planet terdalam tata surya kita, Merkurius dari Matahari. Massanya berada di antara massa Bumi, planet berbatu terbesar di tata surya kita, dan Neptunus, planet gas terkecil. Massanya kurang padat daripada Bumi dan memiliki diameter sekitar 11 kali lebih besar. Komposisi kimianya tidak diketahui.

Para peneliti menduga planet itu terbentuk lebih jauh dari bintangnya dan kemudian bermigrasi ke dalam.

“Membentuk planet besar yang dekat dengan bintang itu sulit karena cakram protoplanet menghilang paling cepat dari yang terdekat dengan bintang, artinya tidak ada cukup material untuk membentuk planet besar sedekat itu dengan cepat,” kata Barber.

Para peneliti mendeteksinya menggunakan apa yang disebut metode “transit”, mengamati penurunan kecerahan bintang induk saat planet itu lewat di depannya, dari perspektif pengamat di Bumi. Hal itu ditemukan oleh teleskop antariksa Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA.

“Ini adalah planet transit termuda yang diketahui. Planet ini setara dengan planet-planet termuda yang diketahui,” kata Barber.

Eksoplanet yang tidak terdeteksi menggunakan metode ini terkadang langsung difoto menggunakan teleskop. Namun, eksoplanet ini biasanya berukuran sangat besar, sekitar 10 kali lebih besar dari planet terbesar di tata surya kita, Jupiter.

Bintang dan planet terbentuk dari awan gas dan debu antarbintang. “Untuk membentuk sistem bintang-planet, awan gas dan debu akan runtuh dan berputar menjadi lingkungan yang datar, dengan bintang di pusatnya dan cakram yang mengelilinginya. Planet-planet akan terbentuk di cakram tersebut. Cakram tersebut kemudian akan menghilang mulai dari wilayah bagian dalam dekat bintang,” lanjutnya.

Barber menjelaskan, sebelumnya para peneliti mengira planet transit semuda ini sulit ditemukan karena cakram di sekitarnya akan menghalangi pengamatan. Namun, ia menambahkan, cakram luar tersebut ternyata melengkung dengan cara yang belum diketahui, sehingga menciptakan celah yang memungkinkan deteksi transit.

Temui Para ‘Raksasa’ AS, Menko Airlangga Buka-bukaan Kondisi RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, diundang sebagai pembicara kunci pada pertemuan Roundtable Luncheon yang diselenggarakan oleh US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington D.C. pada Kamis (21/11). (Biro Pers Kemenko Perekonomian)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Roundtable Luncheon yang diselenggarakan oleh US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington D.C.. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah perusahaan raksasa AS turut hadir.

Beberapa perusahaan yang hadir antara lain FedEx, ExxonMobil, S&P Global, BP, dan Freeport-McMoRan. Adapun pertemuan pada Kamis (19/11/2024) tersebut diharapkan dapat membuka peluang untuk meningkatkan atau memperluas ekspansi dalam kerja sama ekonomi, termasuk dalam investasi dan perdagangan.

Senior Vice President (Policy) US-ABC Marc Mealy mengatakan keyakinan bahwa kerja sama ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia akan makin berkembang pada masa mendatang.

Menurutnya, pergantian pemerintahan di kedua negara diharapkan akan membawa angin segar yang membuka peluang baru untuk memperkuat hubungan bilateral dan memperluas hubungan bisnis di berbagai sektor.

Sementara itu, Airlangga menyampaikan optimisme terhadap penguatan hubungan antara komunitas bisnis Indonesia dan Amerika Serikat. Dia turut menjabarkan perkembangan terbaru ekonomi Indonesia, prioritas Pemerintahan baru, dan strategi Pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, fundamental ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah-tengah dunia yang menghadapi tantangan ekonomi global, seperti fragmentasi geo-ekonomi, lonjakan harga akibat ketegangan geopolitik, serta suku bunga tinggi yang memperburuk beban utang.

“Ekonomi Indonesia tumbuh kuat sebesar 5% pada semester awal 2024. Tingkat pertumbuhan ekonomi didorong oleh inflasi yang rendah dan terkendali dalam kisaran target, serta rasio utang terhadap PDB juga terkendali. Kondisi ini memberikan dasar yang kuat bagi stabilitas ekonomi nasional,” katanya dalam keterangan resmi.

Adapun berbagai perusahaan yang hadir memberikan perhatian pada kebijakan Presiden Prabowo yang memberikan perhatian pada sektor pangan, energi baru terbarukan, dan hilirisasi industri.

Terdapat berbagai potensi kerja sama dalam peningkatan produktivitas pangan, di mana Pemerintah mencanangkan program food estate, pengembangan lahan sawah untuk tanaman padi, dan industri gula. Terdapat pula potensi kerja sama di bidang energi baru terbarukan, seperti hydropower, geothermal, carbon capture and storage, dan small modular reactor, yang dapat membantu Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission.

Terkait percepatan hilirisasi industri, pertemuan mencatat berbagai pencapaian penting pada tahun 2024, antara lain dimulainya operasional fasilitas baterai EV terbesar di Asia Tenggara dan fasilitas pengolahan tembaga lini tunggal terbesar di dunia.

“Pencapaian ini menjadi langkah penting dalam memperkuat daya saing industri Indonesia di tingkat global dan mendorong transformasi ekonomi yang lebih berkelanjutan,” ujar Airlangga.

Perusahaan yang hadir juga memberikan perhatian pada upaya Indonesia untuk mendorong peningkatan standar ekonomi melalui OECD, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang diharapkan mampu mendorong percepatan reformasi pada isu environment, social, and governance (ESG), meningkatkan pengaruh Indonesia pada kepemimpinan global, dan memperbaiki kepercayaan investor.

Indonesia diharapkan dapat mendorong investasi melalui pemberian insentif fiskal yang terus dilanjutkan sehingga dapat mendorong penciptaan lapangan kerja, memfasilitasi transfer keterampilan dan teknologi baru, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Menjawab pertanyaan beberapa perusahaan terkait pengaruh Pemerintahan baru terhadap ekosistem bisnis dan peluang untuk berinvestasi di Indonesia, Airlangga menegaskan bahwa perubahan pemerintahan tidak menjadi hambatan, justru semakin membuka peluang bagi perusahaan untuk dapat berinvestasi, sehingga dapat berkontribusi untuk menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia.

Mengenai kesiapan infrastruktur Indonesia untuk menerima investasi dari luar, Menko Airlangga menegaskan kesiapan Indonesia untuk menerima investasi yang masuk, ditunjukkan, antara lain dengan keberadaan 22 Kawasan Ekonomi Khusus yang memberikan kemudahan dan insentif bagi investor.

Pajak Tinggi Tanpa Tax Amnesty, Sri Mulyani Harus Belajar dari Vietnam

Ilustrasi Bendera Vietnam. Ist

Keinginan pemerintah untuk menaikkan pendapatan negara dari sisi pajak menjadi salah satu alasan kembali digelarnya program pengampunan pajak atau tax amnesty jilid III.

Ini sebagaimana telah masuknya Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025.

“Artinya negara memang lagi butuh cash flow. Nah, kalau cash flow, salah satu solusinya adalah tax amnesty,” kata Wakil Ketua Komisi XI DPR Fauzi Amro di Gedung Parlemen, Jakarta, dikutip Jumat (22/11/2024).

Dalam UU Tax Amnesty sebelum ada wacana perubahan itu, tujuan diselenggarakannya program amnesti pajak terdiri dari tiga aspek, salah satunya adalah meningkatkan penerimaan pajak, yang antara lain digunakan untuk pembiayaan pembangunan, sebagaimana tertuang dalam Pasal 2 Ayat 2 UU No 11/2016.

Tak heran memang, program pengampunan terhadap pengemplang pajak itu dijadikan alat untuk menaikkan penerimaan negara dari sisi pajak, sebab dari sisi rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) atau tax to GDP ratio Indonesia selalu stagnan di kisaran 10%.

Angka tax ratio Indonesia yang per 2023 sebesar 10,21% pun menjadi yang terendah dibanding negara-negara tetangga lain. Negara-negara seperti Vietnam, Filipina, Kamboja tax rationya mampu bergerak di kisaran level 18%, dan Thailand 16%.

Vietnam sendiri merupakan negara di Asean yang tidak pernah menggelar program pengampunan pajak terhadap para pengemplang. Namun, mampu menjaga level tax ratio nya di level yang tinggi.

“Sepengetahuan saya, di Vietnam belum ada tax amnesty,” ucap pakar pajak yang menjadi Co Founder PT Botax Consulting Indonesia, kepada CNBC Indonesia.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Perencanaan Pemeriksaan Wajib Pajak Badan Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan di Ditjen Pajak periode 2010-2014 itu mengatakan, Vietnam mampu menciptakan tax ratio tinggi karena berkembangnya industrialisasi.

“Tax ratio besar di Vietnam merupakan kontribusi dari industrialisasi di Vietnam. Banyak investor masuk ke Vietnam karena waktu itu banyak insentif yang diberikan oleh pemerintah, salah satunya tax holiday,” ucapnya.

Cara ini sebetulnya kata dia bisa ditiru Indonesia tanpa harus terus menerus memberikan pengampunan pajak kepada para pengemplang. Sebagaimana diketahui, Indonesia sudah menggelar tax amnesty pada 2016 yang dikenal dengan tax amnesty jilid I dan pada 2022 dikenal dengan tax amnesty jilid II atau yang disebut dengan nama program pengungkapan sukarela (PPS).

Namun, pemerintah harus lebih inovatif dalam meramu insentif pajak ke depan, karena bila mengandalkan tax holiday seperti Vietnam, saat ini sudah telah karena akan berlakunya ketentuan pajak minimum global atau global minimum tax sebesar 15% pada 2025.

“Indonesia mengikuti Vietnam di saat waktu yang tidak tepat karena tahun 2025 akan berlaku ketentuan Pilar 2 berdasarkan kesepakatan Global Forum dan G20,” ucap Raden.

Pakar Pajak yang merupakan Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute Prianto Budi Saptono juga mengungkapkan, sebetulnya tax amnesty merupakan cara instan negara untuk mencari pendapatan tambahan untuk menutup kebutuhan belanja negara.

“RUU tax amnesty (TA) menjadi sebuah keniscayaan ketika negara membutuhkan dana secara instan dari wajib pajaknya,” kata Prianto kepada CNBC Indonesia.

Prianto mengakui, berdasarkan pengalaman selama ini melalui tax amnesty jilid I dan jilid II penerimaan pajak meningkat signifikan, namun ia mengingatkan, peningkatan tersebut tidak diikuti di tahun-tahun berikutnya setelah tax amnesty berakhir. Artinya, program it tidak berkesinambungan menaikkan penerimaan negara.

“Berdasarkan pengalaman selama ini melalui TA jilid I dan jilid II (berupa Program Pengungkapan Sukarela atau PPS), penerimaan pajak meningkat signifikan. Peningkatan tersebut tidak diikuti di tahun-tahun berikutnya setelah TA berakhir,” tegas Prianto.

Ikan Kiamat Muncul Lagi ke Permukaan, Pakar Ungkap Fakta Mengerikan

Penampakan ikan oarfish (Dok: Instagram @Chengruwang)

Iklan super langka muncul ke permukaan dan sudah 3 kali ditemukan sepanjang tahun ini. Pada bulan ini, kandidat PhD Alison Laferriere kembali mendeteksi kemunculan ikan oarfish yang kerap disebut ‘ikan hari kiamat’.

Laferriere menemukan oarfish di pantai California, Amerika Serikat (AS), dan menandai kali ketika ikan mirip belut berukuran raksasa itu tertangkap mata pada tahun ini.

Scripps Institution of Oceanography mengumumkan penemuan tersebut ke Facebook. “Ketika Anda mengira kehebohan oarfish telah memudar. Lihat kemunculan terbarunya,” tertera pada keterangan yang dibagikan ke Facebook.

Oarfish terbaru ini memiliki panjang sekitar 9-19 kaki. Ben Frable yang merupakan manager di Scripps Oceanography Marine Vertebrate Collection, langsung menghubungi tim Fisheries Service NOAA untuk mengambil spesimen yang ditemukan dan memindahkannya ke Southwest Fisheries Science Center.

“Kami mengambil sampel dan membekukan spesimen sambil menunggu studi lebih lanjut dan pelestarian di Marine Vertebrate Collection,” kata Frable, dikutip dari Vice, Jumat (22/11/2024).

“Seperti oarfish sebelumnya, spesimen dan sampel ini diambil untuk menjelaskan lebih dalam soal biologi, anatomi, genomik, dan sejarah kehidupan oarfish,” ia menambahkan.

Sebagai informasi, oarfish sangat jarang muncul ke permukaan. Sejak 1901, terhitung baru 21 oarfish yang tertangkap mata manusia.

Pasalnya, oarfish biasanya hidup di laut yang sangat dalam. Ketika mereka muncul ke permukaan, biasanya karena mereka terluka, sakit, atau mengalami disorientasi.

Namun, fenomena aneh terjadi tahun ini karena sudah 3 oarfish yang muncul. Frable mengatakan hal ini kemungkinan dipicu perubahan kondisi laut yang meningkatkan jumlah oarfish muncul ke pinggir pantai.

“Banyak peneliti yang mengatakan ini merupakan alasan kenapa ikan dari laut dalam terdampar ke pinggir pantai,” kata dia.

“Terkadang ini mungkin terkait dengan perubahan yang lebih luas, seperti siklus El Nino dan La Nina. Namun, ini tidak selalu menjadi faktor,” ia menambahkan.

Oarfish umumnya bisa tumbuh hingga sepanjang 30 kaki. Spesies ini merupakan ikan ‘kurus’ terpanjang di dunia.

Banyak orang yang mengaitkan kemunculaan oarfish sebagai pembawa petaka ke Bumi. Hal itu yang menjadi latar belakang ikan itu disebut ‘ikan hari kiamat’, menurut Ocean Conservacy.