“Hakim tipikor seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat dalam memberantas korupsi. Namun, jika mereka sendiri yang korup, maka itu dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum,” ujar Masriadi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum dan keadilan dapat mengakibatkan korupsi yang lebih barah. Dengan demikian, kegagalan sistem hukum berpotensi terjadi.
Oleh sebab itu, dia memandang bahwa penanganan kasus suap tiga hakim PN Jakpus oleh Kejagung dinilai dapat meningkatkan kepercayaan publik.
“Dibongkarnya kasus-kasus yang melibatkan hakim sebagai pelaku yang nakal, maka akan membuat kepercayaan publik terhadap hukum dan keadilan meningkat,” ujarnya.
Sebelumnya, Kejagung menetapkan tiga hakim sebagai tersangka kasus dugaan suap dan/atau gratifikasi terkait dengan putusan lepas (ontslag) perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) di PNJakarta Pusat.
Tiga hakim tersebut adalah DJU (Djuyamto), ASB (Agam Syarif Baharuddin), dan AM (Ali Muhtarom).
“Berdasarkan alat bukti yang cukup, sudah diperiksa tujuh orang saksi, maka pada Minggu (13/4) malam, penyidik menetapkan tiga orang tersangka,” kata Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Abdul Qohar di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (14/4) dini hari.
Data terkini mengungkapkan bahwa ekspor Indonesia ke Amerika Serikat pada 2024 menunjukkan peningkatan yang menggembirakan, meskipun masih tertinggal dari Vietnam dan Malaysia yang mendominasi pasar ekspor ASEAN-AS.
Ekspor barang Indonesia ke AS mencapai nilai US$28,1 miliar pada 2024, meningkat 4,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Vietnam mencatatkan lonjakan ekspor hingga US$136,6 miliar, tumbuh 19,3% dari tahun 2023. Malaysia berada di posisi ketiga dengan nilai ekspor sebesar US$52,5 miliar, meningkat 13,7%.
Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam perdagangan, pangsa ekspornya masih jauh di belakang Vietnam dan Malaysia. Selain itu, defisit perdagangan barang AS terhadap Indonesia hanya sebesar US$17,9 miliar, jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan Vietnam (US$123,5 miliar) dan Thailand (US$45,6 miliar).
Tarif Trump terhadap ASEAN
Presiden Trump menaikkan tarif impor dari negara-negara ASEAN pada 2 April 2025, dengan Vietnam jadi sorotan utama karena tarifnya naik hingga 46%. Kebijakan ini diprediksi akan memukul ekspor utama Vietnam seperti pakaian, elektronik, dan furnitur.
Kamboja juga terdampak dengan tarif 49%, meski nilai ekspornya hanya US$12,7 miliar. AS mencatat defisit besar terhadap Kamboja, mencapai US$12,3 miliar. Laos, yang impor ke AS naik 163%, juga dikenakan tarif 48%, mengancam pelaku usaha dan petani kopi.
Sementara itu, Malaysia jadi pengecualian. Ekspornya ke AS naik 43,5% dan defisit perdagangannya justru turun 7,6%, menunjukkan keberhasilannya memanfaatkan celah pasar yang ditinggalkan China.
Begitu pula dengan Indonesia yang terdampak dengan tarif 32% yang dikenakan oleh AS.
Kenaikan tarif ini bisa menjadi peluang sekaligus ancaman, mengingat ekspor RI masih didominasi produk padat karya dan bahan mentah yang rentan tarif.
Sementara Vietnam dan Malaysia telah memperkuat rantai pasok teknologi, RI perlu waspada menghadapi persaingan yang makin ketat di Asia Tenggara. Produk utama seperti tekstil, kopi, kelapa, minyak sawit, dan hasil laut kini masuk radar tarif AS dan harus siap menghadapi tantangan baru.
Di antara negara-negara ASEAN, muncul bayang-bayang kompetitor yang mulai mengambil posisi Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina.
Maybank dalam riset terbarunya memetakan 15 subsektor industri ASEAN yang terdampak kebijakan dagang AS ini. Berikut 10 diantaranya:
Sebagaimana diketahui, kerja sama ini menjadi bagian dari langkah memperkuat sinergi antar entitas strategis di bawah ekosistem Pertamina Group. Selain itu, nota kesepahaman ini juga menandai upaya konkret dalam menghadirkan layanan mobilitas udara yang terintegrasi, efisien, dan adaptif untuk mendukung kegiatan operasional Elnusa sebagai penyedia jasa energi terintegrasi dengan wilayah kerja yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Pelita Air memberikan Corporate Account eksklusif kepada Elnusa, yang mencakup akses pembelian tiket di seluruh rute Pelita Air, harga khusus korporasi, serta kebijakan fleksibilitas tiket. Fasilitas ini dirancang untuk mendukung perjalanan dinas yang aman, nyaman dan efisien bagi karyawan Elnusa.
Plt. Direktur Utama Pelita Air, Dendy Kurniawan, menuturkan, kerja sama ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung kebutuhan mobilitas korporasi energi melalui layanan penerbangan yang aman, nyaman, dan tepat waktu.
“Kami memandang kemitraan ini sebagai bagian dari peran Pelita Air dalam memperkuat daya saing sektor energi nasional. Sinergi ini tidak hanya bersifat operasional, tetapi juga strategis dalam mendukung efektivitas dan efisiensi perjalanan dinas Elnusa. Ini adalah bentuk kontribusi nyata Pelita Air dalam ekosistem Pertamina Group yang saling mendukung dan memperkuat,” ujar Dendy dalam keterangan resminya, Kamis (17/4/2025).
Sementara itu, Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja menyatakan bahwa mobilitas adalah salah satu faktor kunci dalam kelancaran operasional Elnusa. Dengan cakupan kerja perusahaan yang luas dan dinamis, efisiensi dalam perjalanan dinas merupakan salah satu aspek yang sangat diperhatikan.
“Kami berharap bahwa sinergi ini menjadi awal dari kolaborasi lain yang lebih luas di masa mendatang dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kedua belah pihak, serta menjadi contoh nyata dari semangat kolaborasi di keluarga besar Pertamina Group,” ungkap Bachtiar.
Di sisi lain, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menegaskan, sinergi antara Pelita Air dan Elnusa selaras dengan strategi Pertamina dalam memperkuat kolaborasi lintas anak perusahaan guna menciptakan efisiensi, keandalan operasional, serta penciptaan nilai berkelanjutan di seluruh lini bisnis.
“Pertamina menyambut baik kerja sama ini sebagai representasi nyata dari sinergi yang dibangun berdasarkan sinergi Pertamina Group. Pelita Air dan Elnusa adalah dua entitas strategis yang memainkan peran penting dalam rantai nilai energi nasional. Kolaborasi ini bukan hanya meningkatkan efisiensi biaya perjalanan, tetapi juga memperkuat integrasi layanan antar anak usaha yang mendukung pencapaian target korporasi secara keseluruhan,” tutur Fadjar.
Untuk itu, kolaborasi antara Pelita Air dan Elnusa diharapkan tidak berhenti pada kerja sama layanan penerbangan semata, melainkan menjadi model sinergi antar anak usaha Pertamina yang dapat direplikasi untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih terintegrasi, kompetitif, dan tangguh di masa mendatang.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan Telkom Group menyiapkan antisipasi jaringan untuk memenuhi kebutuhan masa yang akan sering melakukan video conference, berkomunikasi, serta bersilaturahmi melalui Zoom dan aplikasi lainnya.
“Kami memahami bahwa periode Ramadan dan Idulfitri merupakan momen dengan kebutuhan komunikasi yang sangat tinggi, baik untuk silaturahmi, menikmati beragam hiburan digital, melakukan berbagai transaksi digital, dan aktivitas digital lainnya,” ungkap Ririek dalam keterangan resmi, dikutip Senin (14/4/2025).
“Kami berkomitmen penuh untuk menjaga kualitas layanan prima dengan memastikan jaringan yang optimal, kapasitas yang memadai, serta menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia agar dapat menjalani momen istimewa ini dengan lancar dan nyaman,” tambahnya.
TelkomGroup telah mempersiapkan infrastruktur dan IT Tools yang optimal, gateway Batam dan Manado dengan 14 infrastruktur kabel laut Telkom yang beroperasi secara redundant. Dengan proyeksi lonjakan trafik mencapai 28% atau 20,35 Tbps, TelkomGroup melakukan peningkatan kapasitas jaringan menjadi sebesar 58,4 Tbps atau naik 11% dibandingkan tahun sebelumnya.
Demi meningkatkan pengalaman terbaik pelanggan, TelkomGroup juga telah memetakan serta melakukan pengamanan infrastruktur dan layanan telekomunikasi di 476 PoI (Point of Interest) atau titik keramaian. Adapun titik keramaian ini mencakup kawasan wisata dan pusat perbelanjaan, transportasi publik meliputi bandara, pelabuhan, dan stasiun, jalur mudik termasuk rest area dan SPBU, perumahan, hingga fasilitas rumah ibadah.
Telkom juga melakukan penguatan lebih dari 234 ribu BTS 4G dan 5G Telkomsel. Dengan begitu, pada periode Libur Idul Fitri 2025, pelanggan Telkom dapat menikmati layanan 5G di 56 kota seluruh Indonesia.
Demi memastikan keandalan seluruh infrastruktur dan layanan digitalnya, Telkom juga telah melakukan pengujian melalui rehearsal network dan drive test di lebih dari 17 ribu km jalan utama, jalan tol, jalur kereta, serta jalur penyeberangan kapal. Uji ketahanan (stress test) juga dilakukan untuk ketersediaan jaringan (availability), pemantauan stabilitas koneksi, serta peningkatan cyber-security pada seluruh sistem.
TelkomGroup juga senantiasa menjaga keandalan infrastruktur dan layanan digital melalui monitoring secara berkala yang dilakukan di 57 Posko Ramadan dan Idulfitri (RAFI), meliputi posko nasional, regional, daerah, divisi fungsi, hingga anak perusahaan. Sebanyak 480 personel posko bertugas 24/7 mulai 26 Maret hingga 8 April 2025 dan melibatkan 9.000 teknisi lapangan yang merupakan kolaborasi terintegrasi TelkomGroup di seluruh Indonesia. Monitoring layanan dilakukan dengan dukungan berbagai aplikasi dan perangkat, serta mekanisme laporan rutin secara harian ke posko nasional.
TelkomGroup juga memastikan layanan digital tetap optimal agar pemudik bisa terhubung dengan keluarga dan hiburan tanpa kendala terutama dengan 5G. Tidak berhenti disana, Telkom juga memaknai momentum RAFI 2025 untuk berbagi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Ririek mengatakan Telkom menyalurkan santunan kepada 1.000 anak yatim piatu. Kemudian bantuan 100 komputer dan akses internet yang diberikan kepada sekolah, madrasah, dan pesantren, sebagai upaya mendukung pemerataan akses pendidikan digital. Telkom juga memberikan santunan kepada 1.000 dhuafa dan disabilitas. Ririek juga menegaskan inisiatif ini sejalan dengan komitmen TelkomGroup dalam mendukung pembangunan sosial dan memperkuat nilai kebersamaan.
Selain memastikan keandalan komunikasi, TelkomGroup juga turut berkontribusi dalam mudik gratis dengan menyediakan 35 bus dan tiga rute kapal laut demi mudik yang aman, nyaman, dan bebas biaya. Keberangkatan dimulai di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
“Kami menyediakan fasilitas untuk mudik bersama, 35 bus bagi para mitra, pelanggan untuk mudik ke berbagai tujuan di Jawa dan Sumatera,” ungkap Ririek.
Dia menjelaskan, selain mudik gratis, TelkomGroup juga menyiapkan sejumlah fasilitas dan memastikan infrastruktur agar pemudik lebih nyaman. Adapun rute tujuan mudik gratis Telkom adalah Surakarta, Yogyakarta, Magelang, Semarang, dan Malang. Sementara itu, rute laut mencakup Batam-Tanjung Priok, Balikpapan-Surabaya, dan Makassar-Surabaya.
Selain itu, Telkom melalui layanan IndiBiz, menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Posko Mudik BUMN 2025. Tahun ini, Telkom berkolaborasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry (ASDP) dalam menyelenggarakan Posko Mudik di beberapa titik strategis termasuk di Bakauheni dan Ketapang. Selain beroperasi di Terminal Sri Tanjung Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, posko Telkom juga tersedia di berbagai lokasi dan titik strategis sejak periode mudik pada 26-29 Maret 2025, hingga arus balik pada tanggal 5-8 April 2025.
Untuk kenyamanan masyarakat yang singgah di posko mudik, Telkom memberikan fasilitas terbaiknya seperti ruang istirahat lengkap dengan AC dan TV. Fasilitas cek kesehatan, ruang ibadah, pojok selfie. chiller, charging station, dan juga Wifi Corner (WiCo) Indibiz dengan kecepatan hingga 100 Mbps secara gratis.
Kehadiran WiCo Indibiz ini sebagai bagian dari langkah nyata Telkom untuk berkontribusi pada masyarakat serta memberikan pengalaman yang berkesan dengan menikmati jaringan internet berbasis Wifi cepat dan gratis di lokasi posko mudik selama Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 1446H.
Kapolres Garut AKBP M. Fajar Gemilang mengkonfirmasi, kejadian dalam video tersebut berlangsung pada 20 Juni 2024. Berdasar hasil analisis rekaman CCTV, TKP terjadi di Klinik Karya Karsa, Kabupaten Garut.
“Berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan, kejadian yang dalam video tersebut berlangsung di sini (klinik tersebut) pada Juni tahun lalu,” ujar Fajar kepada wartawan, seperti dilaporkan detikcom, Selasa (15/4/2025).
Meski kasus ini viral di media sosial, Fajar menyebut pihak korban hingga kini belum membuat laporan resmi ke kepolisian. “Kami masih mendalami keterangan dari pihak-pihak terkait, termasuk menunggu pelaporan dari korban,” ujarnya menambahkan.
Kepolisian Resor (Polres) Garut bersama Polda Jawa Barat telah membentuk tim khusus untuk mendalami kasus ini. Tim tersebut akan mengumpulkan alat bukti dan menelusuri seluruh informasi yang berkaitan dengan dugaan pelecehan seksual.
“Apabila dugaan tersebut terbukti, kami akan menangani secara tuntas dan menindak tegas pelakunya,” tegas pihak kepolisian.
Hingga saat ini, dokter MSF diketahui sudah tiga hari tidak melakukan praktik di klinik tempat kejadian. Untuk mempercepat proses penyelidikan, polisi juga telah membuka posko pengaduan di Polres Garut dan Polda Jabar guna menjaring keterangan dari masyarakat atau pihak lain yang memiliki informasi tambahan. Kepolisian juga mengimbau korban atau saksi yang mengetahui peristiwa tersebut untuk segera datang dan melapor agar penanganan kasus bisa berjalan lebih optimal.
Kasus ini mencuat setelah akun-akun Instagram membagikan potongan video yang memperlihatkan dokter MSF alias I tengah melakukan pemeriksaan USG terhadap seorang pasien perempuan. Dalam video tersebut, terlihat ada momen ketika kamera menyorot bagian tubuh pasien secara tidak wajar, diduga memperlihatkan gerakan pada area payudara.
Meski tak dijelaskan secara rinci isi video tersebut, warganet langsung ramai memberikan respons. Sejumlah komentar menyebutkan bahwa dokter tersebut bukan kali pertama dilaporkan oleh pasien, meskipun belum ada tindak lanjut secara hukum.
“Up terus min, sudah banyak korbannya. Saya tahu dokter ini,” tulis salah satu akun pengguna Instagram yang turut membagikan video tersebut, dikutip Detik Jabar.
Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu menjelaskan bawa tim negosiasi sudah mencatat yang menjadi keluhan-keluhan dari perusahaan-perusahaan AS yang tercatat dalam United States Trade Representative.
“Dan kita sudah bisa memberi berbagai jawaban maupun kita juga tentunya akan menyampaikan apa harapan kita dari Amerika ya, jadi tidak mudah-mudahan tidak satu arah saja. Tetapi juga yang dilakukan oleh negara lain, bukan hanya Indonesia,kita juga menawarkan untuk membeli lebih banyak dari Amerika,” ujar Mari dalam wawancara bersama Squawk Box CNBC Indonesia dikutip Senin (14/4/2025).
Mari pun menjelaskan bahwa tim juga akan melakukan beberapa negosiasi dengan berdialog untuk mencarikan solusi. Pasalnya, adanya penetapan tarif impor diberlakukan kepada negara-negara yang mendapatkan surplus perdagangan dari AS.
“Kita ingin berdiskusi, ingin berdialog untuk mencari solusi menurunkan defisit antara kedua belah pihak dengan tentunya harapan bahwa solusinya itu sama-sama menguntungkan,” ujarnya.
Dalam konferensi pers hari ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, delegasi yang akan berangkat untuk negosiasi itu ialah Menteri Luar Negeri Sugiono yang telah berangkat hari ini. Lalu, mulai besok ialah Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu serta Airlangga sendiri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandoni juga kata Airlangga menjadi bagian dari delegasi yang akan berangkat ke AS untuk negosiasi tarif. Sri Mulyani juga diagendakan hadir Spring Meeting IMF-World Bank di Washington DC, AS.
“Kami akan ketemu dengan USTR, Secretary of Commerce, Menteri Secertary of State, fan Secretary of Treasury,” ucap Airlangga saat konferensi pers hasil rapat koordinasi teknis terbatas di kantornya, Senin (14/4/2025).
Airlangga mengatakan, Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat kesempatan pertama diajak negosiasi tarif dengan pemerintahan Trumo 2.0. Jadwal negosiasi mulai 16 April pun kata dia hasil kiriman surat pemerintah RI ke AS beberapa waktu lalu.
“Jadi Indonesia salah satu negara yang mendapat kesempatan pertama diundang ke Washington DC. Jadi ini tentu berdasarkan apa yang sudah disampaikan pemerintah,” tegasnya.
Suhartini mengungkapkan, bahwa perjalanan membangun usaha tidaklah mudah. Ia harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan modal hingga persaingan di industri kuliner yang semakin ketat.
Namun, dengan tekad yang kuat dan keinginannya untuk terus belajar, ia berhasil mengatasi setiap hambatan yang ada.
“Saya memulai usaha ini dengan peralatan sederhana dan modal terbatas. Namun, saya percaya bahwa dengan inovasi dan manajemen keuangan yang baik, usaha ini bisa terus berkembang,” ujar Suhartini dikutip Minggu (13/4/2025).
Salah satu kunci keberhasilan bisnisnya adalah kemampuan dalam mengelola keuangan dan memperluas jaringan pasar. Dengan pencatatan keuangan yang lebih rapi dan pemahaman terhadap strategi pemasaran digital, Suhartini kini mampu menjangkau banyak pelanggan dan meningkatkan omzet usahanya secara signifikan.
“Dulu saya hanya mengandalkan penjualan dari mulut ke mulut, tetapi sekarang saya sudah memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk memperluas jangkauan pasar. Hasilnya sangat terasa dalam peningkatan jumlah pesanan,” tambahnya.
Selain itu, Suhartini juga memanfaatkan berbagai program pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas bisnisnya. Salah satunya dengan mengikuti BRI UMKM EXPO(RT) 2025.
Dalam acara tersebut, Suhartini mendapatkan wawasan baru tentang strategi bisnis dan manajemen keuangan yang lebih baik, serta kesempatan untuk memperluas jaringannya dengan pelaku usaha lain.
Seperti diketahui, BRI sukses menyelenggarakan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang resmi ditutup pada Minggu, 2 Februari 2025. Melalui inisiatif strategis ini, BRI berkomitmen mendorong UMKM binaan yang naik kelas dan berhasil menjangkau pasar internasional.
Acara yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City tersebut dihadiri oleh lebih dari 69 ribu pengunjung, mencatatkan transaksi lebih dari Rp 40 miliar, dan merealisasikan kontrak ekspor mencapai US$ 90,6 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.
Keberhasilan Suhartini dalam membangun Tien Cakes and Cookies menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, kreativitas, dan pemanfaatan teknologi yang tepat, UMKM dapat berkembang dan berdaya saing. Ia berharap kisahnya dapat menginspirasi pelaku usaha lain untuk terus berinovasi dan tidak takut menghadapi tantangan.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa BRI terus berkomitmen mendukung pertumbuhan UMKM seperti yang dilakukan oleh Suhartini.
“Kami melihat banyak pengusaha UMKM seperti Suhartini yang memiliki potensi besar untuk berkembang. BRI hadir untuk memberikan solusi pembiayaan dan pendampingan agar mereka bisa naik kelas dan semakin berdaya saing,” ujar Hendy.
“BRI senantiasa menghadirkan inovasi layanan dan pendampingan bagi UMKM, guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan bagi pengusaha di seluruh Indonesia,” pungkas dia.
Terkadang, cinta bisa membuat seseorang menutup mata terhadap hal-hal penting yang sebenarnya penting diperhatikan. Memulai hubungan baru memang terasa menyenangkan, semua tampak indah, penuh perhatian, dan dunia serasa milik berdua. Namun, di balik euforia tersebut, penting untuk seseorang tetap waspada.
Mengutip, beautynesia.id, Sabtu (12/4/2025) fase awal dalam suatu hubungan adalah momen penting untuk melihat apakah dia benar-benar pasangan yang tepat atau justru sebaliknya.
Jangan sampai rasa cinta yang menggebu-gebu membuatmu mengabaikan tanda-tanda bahwa kamu telah salah memilih pasangan. Berikut beberapa hal yang harus kamu perhatikan sejak awal apakah mungkin kamu telah salah memilih pasangan:
1. Komunikasi Tidak Lancar
Sebuah hubungan yang sehat dibangun di atas komunikasi yang baik. Jika sejak awal dia sulit diajak berbicara serius, sering menghindari pembahasan penting, atau bahkan kamu merasa takut untuk menyampaikan pendapatmu, ini bisa menjadi tanda buruk. Hubungan yang baik seharusnya membuatmu nyaman untuk berbicara tentang apa pun, bukan justru merasa canggung atau khawatir dengan reaksinya.
2. Dia Tidak Konsisten
Di awal hubungan, kebanyakan orang akan menunjukkan sisi terbaiknya. Namun, jika dalam beberapa waktu kamu sudah melihat dia sering tidak menepati janji, berubah-ubah sikap, atau memberi perhatian hanya ketika dia sedang ingin saja, maka ini bisa menjadi tanda bahaya. Pasangan yang serius akan berusaha untuk menunjukkan konsistensi, baik dalam sikap maupun perhatiannya.
3. Kamu Merasa Harus Berjuang Sendirian
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang berjalan dua arah. Jika sejak awal kamu merasa selalu berusaha lebih keras untuk mempertahankan hubungan, sementara dia terlihat santai dan tidak banyak berkontribusi, maka ini bisa menjadi pertanda bahwa dia bukan pasangan yang tepat. Seharusnya, hubungan membuatmu merasa dicintai dan dihargai, bukan malah merasa lelah sendirian.
4. Ada Sifat yang Mengganggumu, Tapi Kamu Berharap Dia Akan Berubah
Kita semua punya kekurangan, dan menerima pasangan apa adanya memang penting. Namun, jika sejak awal kamu sudah melihat sifatnya yang kasar, egois, atau tidak bisa menghargai orang lain, lalu kamu berpikir bahwa dia akan berubah seiring waktu, maka ini adalah kesalahan besar. Jangan berharap bisa mengubah seseorang yang bahkan tidak memiliki keinginan untuk berubah sendiri.
5. Dia Tidak Menghargai Batasan dan Privasimu
Di awal hubungan, mungkin kamu berpikir wajar jika pasangan ingin tahu banyak hal tentangmu. Namun, jika dia mulai terlalu mengontrol, sering mengecek ponselmu tanpa izin, atau marah saat kamu ingin menghabiskan waktu sendiri, ini adalah tanda hubungan yang tidak sehat. Pasangan yang baik akan menghargai batasan dan privasi kamu, bukan membuatmu merasa terkekang.
6. Orang Terdekatmu Sudah Memberi Peringatan
Terkadang, orang-orang terdekat seperti sahabat atau keluarga bisa melihat sesuatu yang tidak kamu sadari karena kamu sedang dimabuk cinta. Jika mereka sudah memberi peringatan atau mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan pasanganmu, jangan abaikan begitu saja. Bisa jadi, mereka melihat sesuatu yang kamu lewatkan.
7. Kamu Sering Merasa Tidak Bahagia
Meskipun hubungan masih baru, perasaanmu sendiri adalah indikator terbaik. Jika kamu sering merasa gelisah, tidak dihargai, atau bahkan lebih sering sedih daripada bahagia, mungkin ini saatnya untuk berpikir ulang. Hubungan seharusnya membawa kebahagiaan, bukan membuatmu merasa tertekan sejak awal.
Memilih pasangan bukanlah hal yang sepele. Jika sejak awal sudah banyak tanda dia bukan orang yang tepat, jangan takut untuk mengambil keputusan sebelum semuanya menjadi lebih sulit.
Sungguh cobaan yang begitu berat baginya apalagi sudah hampir setahun Kiki tidak lagi ditemani ayahnya yang merupakan penopang ekonomi di keluarga. Hanya ada Teti Yenti (52), sang ibu yang ikut bersama Kiki menjemput kesembuhan di Jakarta.
“Di Riau dia dioperasi kalau nggak salah 8 kali. Karena dokter nggak ada alat jadi dirujuk ke RSCM.Di RSCM-nya 2018. Sampai sekarang operasinya udah 16 kali. Kemo udah 12 kali,” jelas Yeti kepada tim berbuatbaik.id di rumah singgah di bilangan Jakarta Pusat.
Yeti mengisahkan awal mula anak bungsunya itu mengalami kerapuhan tulang. Di umurnya yang masih balita, Kiki sudah mengalami patah tulang dan terus terulang.
“Mau penyembuhan, udah 3 bulan patah lagi. Patah paha kanan, paha kiri gitu. Terus sekarang punggung ada yang 3 ruas patah,” jelas Yeti.
Kiki juga harus menjalani serangkaian kemoterapi agar tulangnya padat karena jika salah gerak sedikit, tulang Kiki bisa patah. Bahkan alasannya bisa sangat sepele, seperti hendak duduk atau menggeser badannya.
“Kemarin aja buka puasa. Mau turun dari kursi, patah. Terus kadang mau ngensot, dia kan ngensot, patah juga bisa. Saya heran. Jadi dokter bilang dia itu tulangnya rapuh memang,” sambungnya.
Kelainan tulang ini bukan hanya terjadi pada Kiki tetapi anak sulungnya namun kondisinya tidak terlalu parah. Perekonomian keluarga ini pun semakin rapuh saat sang ayah meninggal dunia.
Sehingga seluruh kebutuhan keluarga dipenuhi oleh anak ketiga Yeti yang bekerja sebagai kasir di minimarket. Apalagi sudah tidak ada rumah untuk didiami karena sudah dijual untuk kebutuhan selama di Jakarta.
Meskipun belum ada jaminan kesembuhan untuk Kiki dari tim dokter, namun keluarga Kiki menolak menyerah. Apalagi pesan ini disampaikan sebagai wasiat oleh bapak Kiki.
“Soalnya dulu bapak kan udah berjuang waktu dia masih hidup kan, mungkin dia mau sampai di sebuah jalan. Karena di sini kita kan sama-sama berjuang di rumah singgah ini kan. Begitulah, begitu semangat teman-teman,” ucapnya optimis.
Apalagi Kiki juga tetap semangat menjalani semua prosedur dan terapi untuk menjemput kesembuhannya. Kiki menambahkan mimpinya hanya satu agar dia bisa berjalan dan bersekolah suatu saat nanti.
“Ya pengennya jalan seperti orang normal aja pengen sekolah, terus kalau bisa inginnya bawa mama ke Mekah,” harap Kiki.
Sahabat Baik, tiada yang lebih berarti dari perjuangan ibu untuk buah hati. Tujuannya hanya satu melihat yang tersayang bisa berjalan.
Kamu bisa menjadi bagian dari jalan perjuangan Kiki dengan mulai DONASI sekarang juga di berbuatbaik.id. Hanya di berbuatbaik.id, seluruh kebaikanmu tersampaikan sempurna.
Trump pada Rabu (9/5/2025) waktu setempat mengumumkan penundaan sementara selama 90 hari atas tarif tinggi yang baru saja diberlakukannya terhadap puluhan negara, kecuali untuk China yang justru dinaikkan menjadi 125%.
Langkah mundur ini terjadi kurang dari 24 jam setelah tarif tinggi tersebut resmi diberlakukan. Keputusan Trump dilatarbelakangi oleh gejolak pasar yang sangat dramatis – volatilitas paling tajam sejak masa-masa awal pandemi Covid-19.
Trump dikenal kerap mengeluarkan ancaman tarif terhadap mitra dagang, namun seringkali mencabutnya secara mendadak. Pola kebijakan yang berubah-ubah ini membingungkan para pemimpin dunia dan membuat para pelaku usaha kewalahan menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Dalam pernyataan terbarunya, Trump menyebut tarif terhadap negara-negara tertentu akan ditangguhkan selama tiga bulan ke depan, memberi waktu bagi para pejabat AS untuk melakukan negosiasi dengan mitra dagang yang mengajukan permohonan pengurangan tarif.
Indonesia Memilih Tak Melawan
Pemerintah Indonesia sejak awal sudah dalam posisi untuk tidak merencanakan retaliasi. Indonesia memilih jalur negosiasi dan mendorong skema Trade and Investment Framework Agreement (TIFA). Indonesia melihat AS sebagai Mitra Strategis untuk penguatan perdagangan dunia yang lebih adil,
Presiden Prabowo Subianto mengungkapan bakal perundingan dengan Amerika Serikat. Ia juga tidak khawatir dengan adanya pengenaan tarif Trump.
“Yang terakhir perang dagang, kita juga kena, tapi kita tenang. Kita punya kekuatan juga nanti akan berunding. Kita akan berunding dengan semua negara, kita akan juga buka perundingan sama Amerika,” ungkap Prabowo saat panen raya di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).
Ia juga menghormati keputusan pemerintah AS, yang tengah mementingkan nasib rakyatnya.
“Jadi kita tidak ada masalah. Resiprokal, apa yang mereka minta, kalau masuk akal, wajib juga kita hormati,” kata Prabowo. https://datawrapper.dwcdn.net/La4bB/1/
RI Harus Gunakan “Senjata” Baru Genjot Ekspor
Prabowo juga meminta kepada semua kalangan untuk memperluas pasar ekspor sehingga ketergantungan dengan AS bisa berkurang. Terlebih, indonesia memiliki banyak produk unggulan. Beberapa produk ekspor unggulan RI (Apparels dan Footwear), berpeluang besar melakukan penetrasi pasar, karena memiliki tarif lebih rendah (32%) dari negara peers Vietnam (46%), Banglades (37%), Kamboja (49%).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa nilai ekspor Indonesia ke AS mencapai US$26,36 miliar pada 2024, dengan lebih dari 66% berasal dari 10 komoditas utama mulai dari alas kaki, garmen, hingga produk elektronik. Sebagian besar dari produk tersebut kini terancam oleh tarif baru yang memperbesar beban biaya masuk.
Sepatu misalnya, menempati posisi krusial dengan ekspor senilai US$1,99 miliar (gabungan HS 6403 dan 6404) dan lebih dari 30% pangsa pasarnya ditujukan ke AS. Tarif sebelumnya yang berkisar 10-25% kini melonjak menjadi 32-37%, menekan margin produsen lokal.
Elektronik dan alat komunikasi sektor ekspor terbesar kedua RI ke AS juga terdampak. Ekspor mesin listrik dan perangkat telekomunikasi (HS 8543 dan 8517) mencapai hampir US$2 miliar, dengan konsentrasi ke AS melebihi 60%. Produk-produk ini sebelumnya menikmati tarif rendah atau bebas bea, namun kini harus menanggung tambahan 32%, mengikis daya saing harga Indonesia dibanding negara pesaing.
Dampaknya tak berhenti di angka ekspor. Industri padat karya yang menopang jutaan tenaga kerja seperti alas kaki dan tekstil berpotensi menghadapi tekanan produksi dan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) jika pesanan dari AS anjlok signifikan.
Meskipun dikenakan tarif 32%, beban ini masih lebih ringan dibanding negara pesaing utama di sektor yang sama. China dan Kamboja, misalnya, kini harus menghadapi tarif hingga 54% dan 49%, sementara Vietnam dibebani 46%.
Artinya, secara relatif, produk alas kaki dan pakaian asal Indonesia kini berada dalam posisi lebih kompetitif dari sisi tarif.
Data ekspor HS61 (apparels) menunjukkan pangsa pasar Indonesia ke AS hanya 4,9%, jauh di bawah China (22,4%) dan Vietnam (18%). Jika Indonesia mampu merebut 10% pangsa pasar dari para pesaingnya yang kini terdampak lebih berat, potensi tambahan ekspor mencapai US$6,4 miliar.
Potensi yang sama terlihat di HS64 (alas kaki). Saat China dan Vietnam memegang dominasi dengan pangsa 36,2% dan 32,2%, Indonesia baru menyentuh angka 9,3%. Padahal, kualitas dan kapasitas produksi RI di sektor ini tidak jauh berbeda, bahkan lebih kompetitif dalam hal biaya tenaga kerja dan sumber bahan baku.
Di tengah ketidakpastian, posisi relatif ini justru membuka peluang ekspansi. Perusahaan Indonesia dapat meningkatkan penetrasi pasar dengan memanfaatkan selisih tarif dan menjalin kerja sama jangka panjang dengan buyer di AS yang mencari alternatif pasokan dari negara dengan tarif lebih rendah.